ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Metereologi, Klimatogi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan Kabupaten Konawe Utara (Konut) dilanda hujan ekstrim sehingga menyebabkan beberapa wilayah dilanda banjir.
Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Maritim Kendari Adi Istiyono menjelaskan, berdasarkan pantauan satelit citra cuaca, di wilayah Konut saat ini cerah berawan dan semua wilayah Sulawesi Tenggara dalam kondisi tersebut.
Hal ini disebabkan karena kekuatan angin pada lapisan 850 mb atmosfer cukup kuat sehingga awan-awan yang terbentuk tidak menjadi awan hujan. Selain itu perlambatan angin dan belokan angin berkurang.
(Berita Terkait : Banjir Konut Meluas, Kini di Kecamatan Asera dan Andowia)
Namun kondisi ini masih berlangsung fluktuatif. Pasalnya, dari data historis secara umum hujan sedang sampai lebat biasa terjadi dari bulan Mei hingga Juni di wilayah Bumi Anoa.
“Khususnya untuk wilayah pesisir timur Sultra biasanya sering terjadi hujan untuk bulan tersebut termasuk Konut,” ungkap Adi Istiyono melalui layanan WhatsApp, Rabu (23/5/2018).
Pihaknya pun tetap menghimbau kepada seluruh masayarakat Sultra untuk tetap waspada menghadapi kondisi cuaca saat ini.
Pada Senin, 21 Mei 2018 banjir setinggi 4 meter menerjang 3 desa di Kecamatan Langgikima dan Kecamatan Landawe, Konawe Utara setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi yang mengakibatkan Sungai Wiwirano meluap.
(Berita Terkait : Lagi, 13 Desa di Konut Terendam Banjir)
BPBD Konut mencatat 7 rumah hanyut terbawa arus banjir dan 79 terendam banjir dengan rincian 34 rumah di Desa Polora Indah Kecamatan Langgikima, 20 rumah di Desa Landawe dan 25 rumah di Desa Tamba Kua Kecamatan Landawe.
Pada Selasa (22/5/2018) banjir kembali merendam 13 desa yang berada di Kecamatan Oheo setinggi tiga meter. Tersisa dua desa yang tidak dilanda banjir yakni Desa Tinondo dan Oheo Trans. Ratusan hektare lahan sawah produksi siap panen di kecamatan ini juga terendam banjir.
Jembatan penghubung antara Desa Padalere Utama dan Lamparinga, Kecamatan Wiwirano nyaris ambruk setelah diterjang banjir bandang. Akibat peristiwa itu, dua desa yang dihuni ratusan jiwa itu terisolir sebab air menutup badan jalan.
Hari ini, Rabu (23/5/2015) banjir kembali meluas dan kini melanda Kecamatan Asera dan Andowia. (B)