ZONASULTRA.COM, KENDARI – Gempa bumi berkekuatan 7,4 SR yang mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) pukul 18.02 Wita mengakibatkan listrik padam dan jaringan telekomunikasi terputus.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui akun Twitter-nya, Sabtu (29/9/2018) mengungkapkan bahwa hingga pagi ini jalur komunikasi masih lumpuh.
Kepala BNPB dan tim BNPB pagi ini terbang ke Palu dan Donggala menggunakan pesawat khusus. Tim Reaksi Cepat BNPB bergerak ke Palu dan Donggala melalui Balikpapan kemudian menggunakan helikopter water bombing ke Palu untuk melakukan kaji cepat.
Melalui akun Twitter-nya, Sutopo juga menggambarkan kondisi pasien yang dirawat di depan IGD Undata Palu pagi ini untuk mengantisipasi gempa susulan. Menurut Sutopo Kemenkes bergerak ke Palu bersama tim medis Dinas Kesehatan Sulbar dan Sulsel. Stock buffer obat di Makasar dan Manado digeser ke Palu dan Donggala.
Selain itu, Helly Puma TNI-AU yg membawa team dari TNI-AU bersama personel PLLU, Meteorology dan teknisi, Teknisi Telekomunikasi Airnav MATSC, inspector obu V menuju Bandara Mutiara Palu untuk perbaikan darurat bandara.
Gempa berkekuatan 7,4 SR yang mengguncang Donggala getarannya terasa hingga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Gempa tidak hanya memporak-porandakan bangunan yang ada, gelombang tsunami setinggi 1,5 meter juga turut menerjang Palu setelah sebelumnya Palu juga diguncang gempa.
BMKG menyebutkan penyebab terjadi gempa bumi ini dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktifitas sesar Palu Koro. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini dibangkitkan oleh deformasi dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar mendatar (Slike-Slip).
Hingga saat ini warga setempat masih berada di luar. Gempa dengan getaran kecil masih juga terjadi. (*)
Penulis: Jumriati