ZONASULTRA.COM,KENDARI– Sebanyak 57 karyawan dari 12 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bahteramas yang ada di Sultra mengikuti pelatihan analisis kredit dan rencana bisnis di Kendari mulai tanggal 10 hingga 13 November 2021.
Kepala Biro Ekonomi Setda Provinsi Sultra Yuni Nurnalawati yang diwakili Kepala Bagian (Kabag) Investasi Wawan Arianto mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya dengan pelatihan pemerintah berharap BPR Bahteramas dapat terus tumbuh dan sehat. Sehingga keberadaannya dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan seluruh stakeholder terkait.
Sementara itu, Kepala Bagian Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) Maulana Yusuf mengatakan, pelatihan analisis kredit dan rencana bisnis merupakan hal yang wajib dilakukan oleh perbankan melalui alokasi 5 persen dari total biaya tenaga kerja, dalam rangka menjaga kualitas SDM mereka.
Menurutnya, kompetensi SDM menjadi ujung tombak keberlangsungan perbankan ke depannya. Apalagi berbicara soal kredit yang merupakan produk perbankan yang memiliki risiko yang tinggi jika tidak terkelola dengan baik.
“Kita ingin kompetensi SDM di BPR bisa tetap terjaga dan terupgrade serta bedaya saing di tengah kemajuan teknologi saat ini,” ujar Maulana.
Ia memberikan contoh, untuk analisis kredit saat ini perbankan diharuskan mampu memberikan pelayanan yang cepat, aman dan mudah bagi masyarakat. Tentunya untuk mewujudkan hal tersebut SDM dari bank harus mampu berdaptasi dengan perkembangan teknologi.
Maluana menyebutkan saat ini arah kinerja dari BPR Bahteramas di Sultra tumbuh positif meski di tengah pandemi Covid-19. Sehingga BPR Bahteramas diminta mampu membatu pemerintah dalam mendorong PEN.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Sulawesi Tenggara (Sultra) Ahmat mengatakan, kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatan kualiatas Sumber Daya Manusia (SDM) BPR Bahteramas dalam proese penyaluran kredit serta bagaiaman menyiapkan arah rencana bisnis BPR Bahteramas untuk satu tahun ke depan.
Menurutnya, hal ini sangat perlu dilakukan untuk menjawab tantangan di tengah pandemi Covid-19. Apalagi saat ini perbankan tak terkecuali BPR diminta untuk aktif dalam mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Kata Direktur Utama BPR Bahteramas Konawe itu, kredit merupakan salah satu sumber pendapatan terbesar perbankan, sehingga perlu dikelola dengan baik berlandaskan prinsip kehati-hatian.
“Pelatihan ini juga perlu dilakukan untuk menghadapi konsolidasi BPR Bahteramas ke depan,” kata Ahmat saat ditemui di Kendari, Rabu (10/11/2021).
Ketua Panitia Pelatihan Mahmud Subaena menjelaskan kegiatan ini diikuti sebanyak 57 karyawan dan dibagi menjadi dua kelar yakni kelas analisis kredit 49 orang dan 8 orang kelas rencana bisnis.
Untuk diketahui data terakhir menujukkan total aset BPR Bahteramas mencapai Rp187 miliar dengan total penyaluran kredit mencapai Rp210 miliar sedangkan nasabah sudah mencapai 65.514 orang. Dalam pembukaan kegiatan ini dihadiri empat direksi yakn Direktur Utama BPR Bahteramas Konawe Ahmat, Dirut BPR Bahteramas Kendari Suryaningsih, Dirut BPR Bahtermas Bombana Yusrianti Mansyur dan Dirut BPR Bahteramas Wakatobi LM Saleh Akbar, Dirut BPR Bahteramas Konawe Utara (Konut) Nasrulah sekaligus Sekretaris Panitia Pelatihan. (*)
Editor: Ilham Surahmin
