ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat luas panen padi di wilayah Sultra periode Januari – September 2018 sebesar 94,79 ribu hektar.
Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Sultra Toto Haryanto Silitonga mengatakan, dari 17 kabupaten dan kota di wilayah Sultra, luas panen padi yang memberikan kontribusi paling besar ada di Kabupaten Konawe, diikuti berturut-turut Konawe Selatan, Kolaka Timur, Bombana, dan Kolaka.
Daerah lain seperti Muna Barat, Buton, Kolaka Utara, Konawe Utara, Baubau, Muna, Kendari, Buton Utara, Konawe Kepulauan, Buton Selatan, Wakatobi dan Buton Tengah turut memberikan kontribusi meski tidak begitu banyak.
Dengan memperhitungkan potensi sampai Desember 2018, maka luas panen tahun 2018 adalah 131,40 ribu hektar. Namun, kata dia, saat lumbung padi mengalami gangguan maka akan mempengaruhi produksi beras di Sultra.
Sementara itu, kabupaten dan kota yang memberikan kontribusi produksi terbesar merupakan Konawe, Kolaka Timur, Konawe Selatan, Bombana, Kolaka, Kolaka Utara, Buton, Muna Barat, Baubau, Konawe Utara, Muna, Kendari, Buton Utara, Konawe Kepulauan, Buton Selatan.
Toto menjelaskan produksi padi di Sultra periode Januari–September 2018 sebesar 366,40 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG). Olehnya itu, berdasarkan potensi produksi sampai Desember 2018, maka diperkirakan total produksi padi tahun 2018 sebesar 499,01 ribu ton GKG.
“Tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi masalah seperti bencana alam, wereng, puso, dan lainnya. Jadi harus selalu dipantau secara berkala untuk terus memastikan ketahanan pangan kita,” kata Toto saat rilis resmi berita statistik di Kantor BPS Sultra, Kamis (1/11/2018).
Sebutnya, jika produksi padi dikonversikan menjadi beras dengan menggunakan angka konversi GKG ke beras tahun 2018, maka produksi padi tersebut setara dengan 285,10 ribu ton beras. (B)
Reporter: Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati