ZONASULTRA.COM, KENDARI– PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) mendapatkan 3 penghargaan dari Majalah Infobank. Dua penghargaan yang diraih BRI yakni The Most Profitable Bank atas pertumbuhan tingkat pengembalian aset dan ekuitas usaha kepada negara.
Selain itu, BRI juga kembali menyandang Predikat Kinerja Sangat Bagus untuk kali ke-20 secara beruntun dalam ajang 26th Infobank Awards 2021. Salah satu bankir handal yang dimiliki Indonesia tersebut terpilih sebagai The Best CEO Series 2021.
Infobank menilai BRI sebagai bank milik negara dengan total aset lebih dari 1.400 triiliun dan dikenal dengan jangkauan pelayanan sangat luas.
BRI pun dinilai sebagai bank yang unggul dalam kredit mikro senantiasa menjangkau berbagai kelas nasabah. Mulai dari sektor korporasi, high class individual, dan tentunya masyarakat pedesaan dan usaha mikro kecil serta menengah. Hal itu pun menjadi jati diri BRI.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama BRI Sunarso yang menerima penghargaan tersebut secara daring mengatakan bahwa penghargaan tersebut dedikasikan kepada seluruh insan BRILian dan kepada para nasabah yang sangat setia kepada BRI terutama nasabah UMKM.
“Pertama, terima kasih kepada Infobank yang telah me-recognize apa yang telah dikerjakan teman-teman di BRI Group selama ini. Pastilah penghargaan ini kami dedikasikan kepada Insan BRILian yang tak kenal lelah melakukan tugas-tugasnya sehari-hari dalam masa sulit sekarang ini dengan tetap menjaga protokol kesehatan dan melaksanakan berbagai penyaluran stimulus dari pemerintah, yang pada akhirnya strategi kami adalah business follow stimulus,” ungkap Sunarso melalui keterangan tertulisnya, Rabu (8/9/2021)
Pada seminar bertajuk “Leading In Unprecidented Time: Tantangan Setelah Relaksasi Restrukturisasi Kredit Berakhir”, Sunarso menyebut dalam krisis ekonomi karena pandemi Covid-19, likuiditas perseroan dan bank-bank milik pemerintah sangat terjaga dan melimpah. Hal itu disebabkan loan demand yang melemah. Sunarso mengenang, pada krisis-krisis ekonomi besar sebelumnya, seperti pada 1998, likuiditas perbankan sangat terganggu.
“Jadi sebenarnya ini mencerminkan bahwa likuiditas masih cukup melimpah untuk mendorong pertumbuhan kredit,” ujarnya
Untuk itu, Sunarso menjabarkan, bahwa pertumbuhan kredit di masa pandemi tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Saat ini secara nasional pertumbuhan kredit industri perbankan hanya sekitar 0,6%. Kendati demikian, Sunarso menyebut, bahwa BRI masih mampu menumbuhkan kreditnya diatas pertumbuhan industry, sekitar 5% secara y-o-y.
Adapun penopang utama pertumbuhan kredit BRI hingga semester pertama 2021 berakhir adalah kredit mikro. Yaitu tercatat Rp366,56 triliun tumbuh 17% secara year on year (y-o-y). Untuk kredit mikro BRI saat ini porsinya mencapai 39,44% dari total portofolio. Targetnya, porsi kredit mikro perseroan ditargetkan naik menjadi 45% dari total portofolio kredit pada 2025.
BRI pun bertekad memacu pertumbuhan kredit untuk menjaga kinerja, seiring dengan likuiditas yang terjaga di masa pandemi. Hingga kuartal kedua 2021, ditengah likuditas yang terjaga di level LDR (Loan to Deposit Ratio) 84,77% perseroan mencatatkan pertumbuhan laba secara year on year 22% atau sebesar Rp12,4 triliun. (*)