BRI Siapkan Tiga Strategi Dukung Percepatan Pasar Uang

BRI Siapkan Tiga Strategi Dukung Percepatan Pasar Uang

ZONASULTRA.COM, KENDARI – BRI mendukung percepatan program pengembangan pasar uang untuk menjawab tuntutan global, tantangan peningkatan tren digitalisasi transaksi dan inovasi keuangan yang terus berkembang.

Hal ini sejalan dengan implementasi Blueprint Pengembangan Pasar Uang (BPPU) 2025 yang diluncurkan oleh Bank Indonesia (BI).

Setidaknya ada tiga strategi BRI dalam mendukung percepatan pengembangan pasar uang yaitu perbaikan infrastruktur tresuri BRI, partisipasi aktif dalam pengembangan pasar repo, serta peningkatan transaksi DNDF (Domestic Non Deliverable Forward) sebagai sarana transmisi kebijakan moneter oleh BI.

Sebagai wujud nyata peran aktif dalam penguatan pasar repo, BRI telah melakukan shifting transaksi pasar uang dari transaksi Non Collateralized (PUAB) ke transaksi repo. Sepanjang tahun 2021, transaksi repo BRI tercatat mencapai Rp22,6 triliun atau tumbuh sebesar 114,63% secara year on year (yoy).

Dengan capaian tersebut, proporsi transaksi repo telah mencapai 78,22 persen dari total transaksi pasar uang BRI tahun 2021. BRI juga terus berupaya untuk memperluas cakupan counterparty transaksi repo. Langkah ini sejalan dengan kebijakan BI untuk mewujudkan pasar repo yang liquid dan sekaligus mengakselerasi penguatan pasar repo Indonesia.

Untuk diketahui, bahwa upaya peningkatan basis counterparty transaksi repo BRI juga diwujudkan melalui penandatanganan GMRA sebagai dasar transaksi repo. Dalam rangka pendalaman pasar keuangan dan penguatan partisipan repo, BRI aktif melakukan sosialisasi dan kolaborasi melalui berbagai kegiatan bersama pelaku pasar di Indonesia sebagai strategic partner BRI dalam transaksi pasar uang.

Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto mengatakan, partisipasi aktif BRI dalam pasar uang merupakan bentuk dukungan BRI kepada perbankan Indonesia dalam mengoptimalkan pendapatan dan sebagai strategic partner dalam operasional bisnis bank.

Dalam pengembangan pasar uang melalui instrumen Domestic Non-deliverable Forward (DNDF), BRI berkomitmen turut aktif meningkatkan transaksi DNDF baik dengan nasabah maupun dengan interbank.

“Volume transaksi DNDF BRI hingga Q1/2021 tercatat sebesar USD 570 Juta atau tumbuh 136% secara YoY. Pengembangan transaksi DNDF diharapkan dapat memperkuat kebijakan stabilisasi untuk menjaga nilai tukar Rupiah agar sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar,” kata Catur Budi Harto.

Ia berharap dengan adanya berbagai penyempurnaan aturan terkait transaksi DNDF dapat memberikan kemudahan dalam bertransaksi DNDF yaitu melalui pengembangan jenis underlying transaksi dan mekanisme transaksi dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian. (adv)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini