ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Urusan Logistik (Bulog) Sulawesi Tenggara (Sultra) mendatangkan sebanyak 900 ton beras kualitas medium dari Jawa Timur (Jatim). Beras tersebut didatangkan guna memenuhi kebutuhan beras masyarakat Sultra dalam tiga bulan ke depan.
“Saat ini stok beras yang ada di Gudang Bulog ada sekitar 6.000 ton, dan itu dinilai cukup memenuhi kebutuhan jelang bulan suci Ramadan hingga lebaran Idul Fitri,” ungkap Kepala Divisi Regional (Divre) Bulog Sultra Laode Amijaya Kamaluddin saat ditemui usai kunjungan Kementerian Perdagangan, Selasa (17/4/2018).
Terkait dengan kemasan beras yang bertuliskan Thailand, Amijaya mengaku tidak mengetahui secara jelas apakah beras tersebut impor dari Thailand atau tidak. Sebab pihaknya hanya mengambil dari Jawa Timur.
“Ga tau, apakah itu dari Thailand atau tidak. Kalau soal merk itu kan biasa, tapi yang jelas kita ambil dari Jatim,” tutupnya.
Amijaya mengaku jika Bulog Sultra tidak dapat melakukan impor beras lantaran kondisi pelabuhan Kota Kendari yang tidak memungkinkan menjadi tempat berlabuh kapal luar.
Padahal sebelumnya Amijaya mengaku jika stok yang ada di gudang Bulog jika disalurkan untuk bansos Rastra masih mencukupi hingga lebaran tahun ini. Apalagi menjelang April dan Mei petani sudah memasuki masa panen berikutnya.
“Kalau beras impor sekali lagi kita tidak butuh kalau melihat kondisi stok sekarang insyaallah, tidak ya,” ungkap Laode Amijaya di ruang kerjanya, Kamis (29/3/2018) lalu.
Namun faktanya, Bulog Sultra justru mendatangkan beras bermerk Thailand sebanyak 900 ton dari Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan beras di Sultra hingga lebaran Idul Fitri 2018. (B)