Bupati Wakatobi dan Wamen ATR Lepas Aksi Pawai Monster Plastik

Bupati Wakatobi dan Wamen ATR Lepas Aksi Pawai Monster Plastik
PAWAI - Bupati Wakatobi Haliana bersama Wamen ATR/BPN RI Surya Tjandra melepas rombongan aksi muda jaga iklim yang melakukan pawai Monster Plastik. (Nova Ely Surya/ZONASULTRA.ID)

ZONASULTRA.ID, WANGI-WANGI – Bupati Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), Haliana bersama Wakil Menteri (Wamen) Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) RIepublik Indonesia (RI), Surya Tjandra melepas aksi muda jaga iklim yang melakukan pawai monster plastik di Pulau Wangiwangi, Rabu (8/6/2022).

Pawai itu melibatkan forum penyelam mahasiswa Indonesia, pelajar dan mahasiswa setempat serta mahasiswa UHO Kendari. Turut hadir juga juara 1 Duta Maritim Indonesia 2022 Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo), Ade Setyaningrum Sutrisno yang mengampanyekan rokok racun lautku, satu puntung sejuta masalah, dan bahaya sampah plastik.

Haliana mengatakan, aksi itu bertepatan dengan World Ocean Day (WOD). Momen tersebut menjadi kebanggan karena semua pihak telah berbuat untuk Wakatobi, untuk Indonesia dan untuk dunia.

“Ini aksi yang luar biasa dari teman-teman kementerian dan pegiat lingkungan, hal yang sama juga sudah kita mulai tadi di Desa Mola Raya (Kampung Bajo). Indonesia 70 persen laut, Wakatobi 95,4 persen laut. Menjaga kebersihan laut sangat penting karena sumber kehidupan kita ada di sana,” ujarnya.

Bupati Wakatobi dan Wamen ATR Lepas Aksi Pawai Monster Plastik

Haliana mengungkapkan, Wakatobi memiliki visi misi menjadi kabupaten konservasi maritim yang sentosa. Satu-satunya di Indonesia yang berani mengusung visi konservasi karena ia yakin Wakatobi akan lebih sejahtera.

Di kesempatan yang sama, Wamen ATR/BPN RI Surya Tjandra menyampaikan, jika sudah tiga hari para pemuda penjaga lingkungan itu mengumpulkan sampah yang otentik dari Wakatobi. Menurutnya, aksi kelompok pemuda tersebut menurutnya sangat luar biasa. Kendati menyampaikan pesan yang sangat kecil namun berdampak sangat besar.

“Bayangkan kalau gelas plastik itu diendapin, kalau sudah hancur pasti jadi mikro plastik. Jika dimakan ikan lalu ikan itu kita makan maka akan masuk ke tubuh kita. Jadi saya kira Pak Bupati dan teman di Wakatobi ngerti banget pilihannya mau jadi daerah konservasi. Karena memang kita bikin kegiatan ini, untuk mendukung kerja Pak Bupati dan teman-teman di Wakatobi,” ungkapnya. (b)


Kontributor: Nova Ely Surya
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini