
ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Kinerja layanan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) dikeluhkan masyarakat.
Hal itu dikemukakan Suprman, warga kelurahan Batu Putih yang mengaku sudah berjam-jam mengantre untuk mengambil Kartu Tanda Penduduk (KTP) anaknya, namun belum juga dilayani karena tidak ada satu orangpun staf yang bertugas di kantor itu.
“Tidak tau juga ini kenapa ini tidak ada orang. Padahal saya mau ambil KTP anak saya,”kata Suparman kepada awak ZONASULTRA.COM, Rabu (9/5/2018) lalu.
Dia mengatakan, saat mengantre di bagian pengambilan berkas, dia tidak mendapati satu orang pun staf pegawai di tempat itu. Ini tentu membuatnya kecewa. Karena berkas pengurusan KTP itu sudah dia ajukan sejak delapan hari lalu.
Tapi sampai hari ini, dia tidak mendapat konfirmasi ataupun informasi apapun dari petugas Disdukcapil Kolut.
“Tidak benar ini pak. Masa pelayanan kosong begini? Biarmi saya tunggu karena sudah terlanjur,” tukasnya.
Hal yang sama juga sampaikan Nasaruddin, warga asal kecamatan Wawo. Kata dia, pelayanan di Disdukcapil Kalut itu sangat buruk. Sebab, akte kelahiran anaknya yang diajukan sejak tanggal 2 Mei lalu, sampai saat ini belum juga dicetak.
“Tidak tau apa alasannya kenapa belum di cetak,” kata Nasaruddin, Jumat (11/5/2018)
Tak hanya itu, keluhan atas buruknya pelayanan Disdukcapil Kolut itu juga disampaikan Munir, warga setempat. Dia mengungkapkan, sejak pagi hari dia mengantri, hingga pukul 11.00 Wita dia belum juga dilayani. Karena pegawai yang bertugas di loket itu hanya satu orang saja. Padahal antrean masyarakat yang mau mengambil berkas perekaman KTP sudah membludak.
“Kenapa cuman satu orang ditugaskan di bagian pengambilan berkas,harusnya dua atau tiga orang karena sudah antri ini,”tandasnya
Buruknya pelayannan di Diskudcapil Kolut ini memang sudah berlarut-larut. Tak jarang warga mengeluh karena berhari-hari mereka harus bolak-balik untuk mengurus berkasnya di kantor itu.\
Menanggapi hal itu, Kepala Discukcapil Kolut, Salewagen beralibi kalau kekosongan stafnya itu di bagian pengambilan berkas itu karena pegawai yang bertugas sedang istirahat.
Namun ketika ditanya tentang kekosongan staf yang terjadi sejak pagi hingga pukul 11.00 Wita itu, dengan nada gerah, Salewagen justru menantang kembali wartawan untuk menyuruh masyarakat yang mengeluhkan layanan instansinya itu untuk menemui dirinya secara langsung.
“Tanya saja masyarakat siapa yang mgeluh, suruh saja dia ketemu saya di kantor,” tukasnya dengan nada kesal
Dia justru membandingkan kualitas kerja instansi yang dimpimpinnya dengan dinas-dinas lain yang ada di Pemda Kolut. Kata dia, Disdukcapil selalu bekerja optimal, bahkan sampai tengah malam.
“Jangan selalu beritakan keburukan Disdukcapil, karena sampai malam kita kerja di situ. Bagaimana kita mau kerja kalau selalu dirong-rong. Dinas lain, tidak ada yang seperti Disdukcapil,” tandasnya.
Terlepas dari pengakuan Salewagen itu, namun keluhan Suparman, Nasruddin dan Munir sudah cukup menggambarkan bagaimana kualitas pelayanan di instansi itu. (A)