
ZONASULTRA.COM, KENDARI – Guna mencegah terjadinya longsor dan banjir di Keluruhan Gunung Jati, Kecamatan Kendari, Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan (FHIL) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari melakukan penanaman 200 pohon yang dipusatkan di kawasan lokasi reboisasi penanaman intensif Taman Hutan Raya (Tahura) Nipanipa di Kelurahan Gunung Jati, Jumat (2/11/2018).
Penanaman pohon ini tidak hanya dihadiri mahasiswa, tapi juga dihadiri dosen FHIL Aminuddin Mane Kandari, Safril Kasim, dan Laode Agus Salim Mando, serta dihadiri juga beberapa petani hutan Gunung Jati.
Aminuddin Mane Kandari selaku dosen FHIL UHO mengatakan, penanaman bibit pohon multifungsi ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan Tahura.
“Inti pengabdiannya yakni bagaimana kita menghutankan kembali lahan yang ada di Tahura, khusunya di kelompok pengelola hutan lestari dengan penekanan pada tanaman-tanaman multiguna, seperti cengkeh, durian, mangga, rambutan dan jeruk,” ujar guru besar UHO itu.
Jadi, lanjut Aminuddin, selain fungsi stabilitas iklimnya berjalan, dalam hal ini tanaman sebagai penyerap karbon di udara, di sisi lain juga memiliki fungsi kesejahteraan bagi masyarakat karena bibit tanaman yang ditanam memiliki produksi yang bisa dinikmati masyarakat nantinya. Kemudian juga dari segi erosi bisa terkendali, perakarannya mampu memegang lapisan tanah sehingga tidak mudah terjadi erosi.
Dosen juga mengajar di Fakultas Pertanian UHO itu mengaku pemilihan lokasi di kawasan Tahura sangat strategis karena berada di pertengahan masyarakat.
“Kalau di sini terjadi longsor, pasti dampaknya akan dirasakan masyarakat Kota Kendari secara keseluruhan, sehingga dengan penanaman pohon multifungsi di Tahura ini akan mengamankan Kota Kendari dari bencana longsor maupun banjir,” tambahnya.
Dikatakan, bibit pohon multifungsi yang diserahkan ke masyarakat untuk ditanam sebanyak 200 bibit sesuai pendanaan dari lembaga pengabdian. Kesimpulan dari penanaman pohon tersebut, bagaimana peran perguruan tinggi dalam mensejahterakan masyarakat melalui program pengabdian kepada masyarakat.
“Jadi tidak hanya di kampus saja, melainkan bagaimana perguruan tinggi bisa mengabdikan diri kepada masyarakat,” tutupnya. (B)
Reporter: Sri Rahayu
Editor: Jumriati