Cerita Ibu-ibu tentang TNI Masuk Desa di Busel

Cerita Ibu-ibu tentang TNI Masuk Desa di Busel
TMMD - Beberapa anggota TNI dalam program TMMD di Busel sedang dilayani saat makan siang oleh ibu-ibu di Kelurahan Masiri, Batauga, Sabtu (5/10/2019). (M6/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM,BATAUGA– TNI masuk desa. Begitulah beberapa warga Kelurahan Masiri, Kecamatan Batauga, Buton Selatan (Busel), Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebut giat Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-106 Kodim 14/13 Buton.

Ada cerita tersendiri dari ibu-ibu di Kelurahan Masiri. Setelah bersama-sama selama beberapa hari, mereka menjadi dekat dengan tentara. Istilahnya saling kenal.

Cerita itu datang dari Hariama (40) salah satunya. Ibu rumah tangga ini sibuk menjaga nyala api tungku nanakan nasi saat ditemui Zonasultra.com. Itu terjadi pada jeda makan siang, Sabtu (5/10/2019).

Saat itu ada puluhan ibu-ibu, dan yang ditunjuk mewakili mereka adalah Hariama untuk diwawancarai. Namun saat wawancara, kadang juga dijawab oleh ibu-ibu lainnya.

Hariama merupakan istri dari seorang suami yang sedang bergotong royong dengan TNI untuk mendirikan masjid. Begitulah kerja ibu-ibu di kelurahan itu, ketika suaminya dapat giliran kerja membangun masjid, mereka wajib mendampingi untuk menyiapkan santapan.

Menurut Hariama, tentara itu tidak garang, seperti stigma kebanyakan yang muncul. Buktinya, dia bahkan bisa bencanda besama kala istirahat makan siang atau kala sarapan pagi.

(Baca Juga : TNI Bantu Warga di Busel Bangun Balai Pertemuan)

“Kadang kita tanya, apa sudah punya pacar. Banyak yang jawab belum ada. Untung kami-kami sudah menikah, kalau tidak,” ujarnya sambil tertawa geli.

Terima kasih. Itu kata yang ibu-ibu titipkan karena TNI telah membantu suami mereka mengerjakan beberapa sarana prasarana, seperti masjid, balai pertemuan, juga jalan desa.

“Kita ini merasa terbantu sekali. Ditambah mereka (tentara) pekerjaan makin ringan dan makin cepat. Kita juga terbantu dengan uang untuk beli lauk dari tentara,” bebernya.

Benar saja, sebelum ada TNI, masyarakat mengerjakan sendiri sarana prasarana desa dengan swadaya. Tidak ada gaji dari keringat mereka. Makan pun mereka tanggung sendiri.

Dalam kegiatan TMMD itu, para istri mengumpulkan beras sendiri untuk makan siang suami mereka. Untuk lauk, mereka bawa dari rumah juga tanpa dipatok.

Hariama bahkan tidak pernah membayangkan masjid dua lantai seluas 80 meter persegi yang dikerjakan suaminya akan kelar dalam waktu cepat. Dengan adanya TMMD Kodim, kini masjid itu ditargetkan rampung 26 Oktober 2019.

(Baca Juga : TNI Diharap Bekali Masyarakat Busel Nilai Nasionalisme)

“Cepat mereka kerja. Kemarin itu baru tiang cor di lantai bawah yang selesai, dan sebagian batu bata sudah disusun. Sekarang lantai atasnya juga sudah selesai,” ungkapnya.

Dalam waktu sekitar dua minggu, 40 personel TNI, juga 100 orang warga setempat yang dibagi empat bergantian waktu kerja, bergotong royong. Kini masjid Kelurahan Masiri, Kecamatan Batauga itu terlihat dindingnya mulai dilicinkan. Di bagian atas, lantai dua, landasan untuk rangka atas dan langit-langit sudah mulai dikerjakan juga.

Suami Hariama sendiri masuk kelompok dua. Jumlahnya satu kelompok 25 orang. Dalam seminggu kadang dua hari Hariama menyiapkan santapan bagi TNI dan warga setempat yang mengerjakan masjid.

Kesan senada juga diucapkan Wa Ida (41). Lewat TMMD Kodim 14/13 Buton mereka lebih dekat dengan anggota yang bertanggung jawab atas pertahanan negara itu.

Wa Ida, tidak pernah punya gambaran balai pertemuan di Kelurahan Masiri akan terbangun. Alasannya fondasinya sudah berlumut. Menurut informasi, fondasi itu sudah sekitar dua tahun dibuat.

Menurut dia, sejak 20 tahun dirinya bermukim di tempat itu kala lari dari rusuh Ambon 1999, warga sudah mendambakan adanya balai pertemuan. Untuk membahas hal-hal apa saja, utamanya kondisi kampungnya.

“Sudah berlumut begitu, bagaimana, kita kira itu sudah tidak mau dibangun,” ucapnya.

Balai desa itu sendiri oleh TNI ditarget tuntas sebelum 30 Oktober atau sebelum TMMD Kodim 14/13 Buton di Busel usai.

Terima kasih juga tidak lupa diucapkan Lia (26). Karena datang tentara, jualan rokok dan minuman soda dingin serta kopi di kiosnya laris manis. Akunya, omsetnya naik 100 persen dari sebelumnya. Lokasi kios Lia sendiri tepat berhadapan dengan masjid yang jadi sasaran TMMD.

“Alhamdulillah, tambah banyak yang beli jualanku. Mereka (tentara) kalau habis rokok dan kopinya langsung datang beli,” jelasnya. (A)

 


Penulis : M6
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini