Dampak Corona Jelang Puasa, Harga Bahan Pokok di Kendari Melonjak

PD Pasar: Masyarakat Jangan Panik, Pasar Tetap Buka
Pasar Basah Mandonga

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pelaksanaan ibadah puasa di tengah wabah virus corona tinggal menghitung hari dan harga kebutuhan bahan pokok pun mulai melonjak naik. Kenaikan harga kebutuhan itu terpantau sejak 1 bulan terakhir ini.

Berdasarkan pantauan di Pasar Mandonga Kota Kendari, beras kepala ukuran 50 kg dijual dengan harga Rp550 ribu, yang dulunya hanya Rp470 ribu. Sementara beras kepala ukuran 25 kg dijual seharga Rp280 ribu yang sebelumnya Rp240 ribu per karung.

Salah satu pedagang beras di pasar tersebut, Umar Lubis mengatakan kenaikan harga beras terjadi sejak satu bulan yang lalu, waktu pandemi Covid-19 terjadi.

“Memang saat ini harga beras makin mahal, hal ini dipengaruhi karena musim panen belum tiba. Kalau musim panen sudah tiba pasti harga beras akan turun lagi. Kemudian untuk harga telur juga mengalami lonjakan begitu tinggi,” ungkapnya ditemui di lapak dagangannya, Rabu (15/4/2020).

Dia menyebutkan, untuk beras saat ini pihaknya memasok stok dari Sulawesi Selatan karena di Konawe yang merupak pusat setral beras untuk Kota Kendari belum mempunyai stok sebab musim panen belum tiba.

Lubis juga mengakui, meski saat ini harga beras mahal tetapi kebutuhan pokok yang satu ini tetap dicari oleh masyarakat. Ia berharap harga beras bisa secepatnya turun kembali.

“Harga beras memang mahal, karena beras kebutuhan pokok utama sehingga tetap dibeli oleh masyarakat. Semoga harga beras bisa secepatnya turun kembali, karena kenaikan harga bukan hanya di Kota Kendari tetapi seluruh daerah di Sultra,” ujarnya.

Sementara itu, harga telur jumbo satu rak Rp55 ribu dan telur ukuran sedang seharga Rp48 ribu. Sebelumnya harga normal telur dijual seharga Rp37 ribu hingga Rp42 ribu satu rak.

BACA JUGA :  Transportasi Jadi Kendala Utama Pergelaran Wakatobi Wave 2021

Pedagang lainnya di Pasar Mandonga, Lisman mengatakan, harga gula pasir juga sangat bergejolak. Pedagang menjual seharga Rp24 ribu per kg. Sedangkan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah adalah Rp12.500 per kg.

“Kami memang sangat terbatas stok gula, makanya kami menawarkan dengan harga mahal hingga dua kali lipat dari sebelumnya,” ujarnya.

Sedangkan untuk harga bawang putih, ia menjual Rp50 ribu per kg, harga bawang merah dijual seharga Rp40 ribu. Padahal harga normalnya berkisar Rp35 ribu per kg.

Ia juga menjual minyak goreng dengan harga Rp18 ribu per liter. Padahal harga sebelumnya Rp14 ribu hingga Rp16 ribu saja. (a)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini