Dana Klaim Asuransi Petani Padi di Sultra Capai Rp4 Miliar

Kepala Cabang PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) Kendari Yogi Nursetyo
Yogi Nursetyo

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Berdasarkan data PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) cabang Kendari, dana klaim asuransi petani di Sulawesi Tenggara (Sultra) telah mencapai Rp4 miliar.

Kepala Cabang PT Jasindo Kendari Yogi Nursetyo mengungkapkan, penyaluran dana klaim asuransi tersebut diberikan khusus bagi petani yang gagal penen akibat terkena dampak banjir dan serangan hama padi.

“Yang kami sasar untuk asuransi Jasindo para petani padi. Saya berharap semoga klaim asuransi yang diberikan dapat bermanfaat dengan baik. Klaim asuransi yang dibayarkan itu adalah akibat gagal panen padi puso dan akibat banjir tapi di sini yang diasuransikan bukan jiwa petani tapi padinya yang diasuransikan,” ujar Yogi Nursetyo di kantornya, Rabu (18/04/2018).

Yogi menjelaskan, dalam pelaksanaan asuransi bagi padi petani ini, setiap petani dapat mengansuransikan minimum dua hektar lahan padi yang dilakukan bersama oleh kelompok tani melalui program asuransi usaha tani padi.

Ada tiga daerah yang sudah terdaftar pada asuransi Jasindo yakni Kabupaten Konawe, Kolaka dan Konawe Selatan (Konsel). Ketiga daerah tersebut merupakan penghasil padi terbesar di Bumi Anoa.

Tahun ini pihak Jasindo juga berencana masuk di Kabupaten Bombana dan sudah beberapa kali melaksanakan sosialisasi di wilayah tersebut. Apalagi potensi lahan padinya juga besar.

Kepesertaan asuransi tani padi di Jasindo merupakan bantuan subsidi pemerintah. Jadi, skema pembayarannya 20 persen dibayarkan oleh petani dan sisanya 80 persen dibayar preminya oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan).

Besaran premi setiap satu hektar Rp180 ribu per musim tanam dan petani hanya perlu membayar sebesar Rp36 ribu dan sisanya melalui dana APBN.

Saat ini klaim Rp4 miliar terbesar disalurkan di Kabupaten Konawe akibat banjir bandang tahun lalu. Sementara per Desember 2017 lahan padi yang sudah diasuransikan sekitar 11 ribu ha.

“Untuk masalahnya di lapangan macam-macam yakni ada yang gagal panen karena tikus dan gagal panen akibat banjir. Dan Kabupaten Konawe merupakan serapan terbanyak di bidang pertanian,” tutupnya. (B)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini