ZONASULTRA.COM, KENDARI – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Persatuan Pemuda Mahasiswa Sulawesi Tenggara (Sultra) Bergerak (PPMSB) menggeruduk Kantor Imigrasi Kendari, Senin (29/6/2020).
Puluhan massa ini membawa keranda bertuliskan kalimat duka terhadap jenazah Kepala Kantor Imigrasi Kendari Hajar Aswad. Mereka juga melakukan aksi teaterikal dengan menggelar salat jenazah di hadapan keranda mayat itu.
Demo ini juga diwarnai dengan aksi bakar ban di depan gerbang masuk kantor imigrasi. Pihak imigrasi sendiri menutup pintu masuk ke dalam kantor. Sementara di halaman kantor, polisi tengah bersiaga menghalau massa.
Jenderal lapangan Awal Rafiul mengecam Hajar Aswad karena menarik kembali pernyataannya bahwa akan menunda kedatangan tenaga kerja asing (TKA) pada gelombang kedua, 30 Juni 2020 yang ditandatangani pada 24 Juni 2020.
“Kami mewarning Kepala Imigrasi Kendari agar tidak bermain-main dengan pernyataannya. Karena tidak konsisten seperti itu diduga ada persekongkolan dan itu memancing keributan,” kesal Awal Rafiul dalam keterangannya di lokasi demo.
Pihaknya meminta agar Kepala Imigrasi Kendari Hajar Aswad mundur dari jabatannya. Menurut mereka, Hajar Aswad tidak layak menduduki jabatan itu akibat meloloskan 156 TKA.
Awal mengaku kecewa terhadap pemerintah karena masuknya 156 TKA pekan lalu dinilai mengabaikan keresahan masyarakat yang tengah menghadapi pandemi global Covid-19.
“Masyarakat sementara ketakutan menghadapi virus corona, tapi malah pemerintah memasukkan TKA ke Sultra,” ujarnya.
Hingga kini sejumlah massa aksi tengah melakukan orasi. Arus lalu lintas dari arah Wuawua menuju depan kantor Imigrasi Kendari terpaksa dialihkan ke jalur Pasar Panjang. (b)
Reporter: Fadli Aksar
Editor: Jumriati