ZONASULTRA.COM, KENDARI – Desa Wisata Namu, Kecamatan Laonti, Konawe Selatan (Konsel) kini jadi destinasi wisata baru yang giat dipromosikan ke publik, salah satunya oleh penggiat wisata komunitas Ruruhi.
Project Leader Ruruhi, Yasrin Fior mengatakan Namun memang belum dapat disejajarkan seperti tempat wisata Wakatobi dan Labengki. Namun potensi wisatanya tidak kalah bersaing dan sangat lengkap mulai dari flora fauna, air terjun, terumbu karang, pantai, atraksi budaya, dan lainnya.
“Hanya persoalannya Namu tidak masuk dalam master plan pengembangan pariwisata pemerintah daerah Konsel, tapi malah Desa Namu dan sekitarnya masuk dalam zonasi pertambangan, sudah ada IUP (izin usaha pertambangan) disitu,” kata Yasirin usai Diskusi Publik Mengawal Perkembangan Pariwisata, di Hotel Athaya Kendari, Sabtu (14/1/2016).
Yang diketahui memiliki IUP di wilayah Namu adalah PT Panji Nugraha Sakti (PNS), walaupun memang belum beroperasi. IUP tersebut merupakan izin eksplorasi dan saat ini sipastikan sudah meningkat mnejadi IUP produksi.
Olehnya kata Yasrin, pemerintah sebagai pemberi izin, memegang peranan penting apakah akan mempertahan Namu sebagai daerah wisata atau jadi daerah pertambangan.
Saat ini yang bisa dilakukan komunitas Ruruhi untuk memproteksi Namu dengan mendorongnya menjadi tempat wisata unggulan. Gerakan itu dimulai sejak Oktober 2016 lalu, yang saat ini sudah membuahkan hasil dengan adanya wisatawan yang datang.
Selain itu, yang didorong saat ini adalah adanya peraturan desa (Perdes) tentang pariwisata, kemudian diupayakan agar ada peraturan daerah. Jika regulasi tersebut lahir maka Namu bisa diproteksi dari ancaman kehadiran tambang. (B)
Reporter : Muh Taslim Dalma
Editor : Tahir Ose