Dibantu Tongkat, Pria Ini Menjual Koran di Lampu Merah

Dibantu Tongkat, Pria Ini Menjual Koran di Lampu Merah

Dibantu Tongkat, Pria Ini Menjual Koran di Lampu MerahJUAL KORAN – Solehan saat meneriakkan koran, koran, koran kepada pengendara di lampu merah. (Sitti Nurmalasari/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – “Koran.. Koran.. Koran”. Teriak Solehan (37), seorang pria dengan menggunakan tongkat untuk menopang satu kakinya menawarkan koran kepada pengguna jalan di lampu merah Jalan Lawata, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Setiap hari, Raihan, panggilan akrabnya menawarkan koran dengan penuh semangat untuk mendapatkan uang demi bertahan hidup. Pria ini hidup sebatang kara, ditambah satu kakinya lumpuh setelah menjadi korban tabrak lari sejak tahun 2011 lalu.

Dibantu Tongkat, Pria Ini Menjual Koran di Lampu MerahTragedi itu juga menghancurkan masa depannya. Raihan sempat menjadi mahasiswa di Universitas Lakidende. Selain itu, dirinya pernah bekerja di Dinas Kehutanan Konawe, seperti mengcopy berkas, membuat proposal, maupun laporan dengan penghasilan Rp 400.000. Yang ia rasakan cukup saat itu.

Ia merupakan anak yatim piatu. Kasih sayang, pelukan kehangatan dari orangtuanya tak pernah ia rasakan. Bahkan, wajah kedua orangtuanya pun tak pernah dilihat. Ia tumbuh dan besar di sebuah panti asuhan di Sonai Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara. Sejak kecelakaan, Raihan memilih hijrah di Kota Kendari.

Ia mengandalkan tongkat tua miliknya demi menopang tubuhnya. Tongkat yang digunakan saat ini merupakan bantuan dari Jasa Raharja.

“Padahal saya butuh sekali untuk beli tongkat baru, karena tongkat saya sudah lama sekali,” ungkapnya sembari melihat tongkat yang ia pegang.

Raihan bercerita telah menjalani sebanyak empat kali operasi. Namun, dirinya harus ikhlas untuk memupuskan harapan berjalan normal dengan kedua kakinya. Pasalnya, biaya operasi yang begitu mahal baginya yang hanya bekerja sebagai penjual koran.

Dari hasil menjual koran, setiap hari Raihan bisa memperoleh Rp 30.000 hingga Rp 50.000. Dalam sebulan, ia bisa mendapatkan sebesar Rp 300.000. Uang dari menjual surat kabar, ia tabung untuk membeli tongkat dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Untuk mengurangi pengeluaran, ia kadang berpuasa Senin Kamis. Akan tetapi, penghasilan yang ia dapatkan sudah mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Dibantu Tongkat, Pria Ini Menjual Koran di Lampu Merah

“Saya dapatnya tidak menentu, apalagi musim hujan seperti ini, keluarnya juga tidak tiap hari,” ucapnya sambil melemparkan senyum di tengah rintik hujan.

Dia sempat merasa malu dengan kondisi fisiknya. Tinggal di Lorong Damai Kota Kendari, ia selalu menumpang ojek untuk menuju lokasi lampu merah. Baginya, berjualan surat kabar di lampu merah harus penuh kesabaran yang sangat tinggi. Terlebih, dia harus berhati-hati saat berjalan, menghindari pengendara yang berlalu lalang saat lampu berwarna hijau.

Meski dalam kondisi seperti itu, Raihan selalu bersyukur. Tak pernah lupa untuk selalu berbagi dengan orang lain yang juga membutuhkan.

Dibalik kekurangan, semangat hidup yang tinggi membuatnya bertahan hidup untuk melawan kerasnya kehidupan tanpa putus asa. (B)

 

Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini