ZONASULTRA.COM, LAWORO – Dalam mencegah angka kematian ibu dan anak saat melahirkan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Muna Barat (Mubar) menggelar sosialisasi Audit Maternal Perinatal Surveilan dan Respon (AMP-SR) kepada para bidan di seluruh Puskesmas di wilayah tersebut.
Kepala Dinkes Mubar, LM Ishar Masiala melalui Kabid Kesehatan Masyarakat, Nani Suarny mengungkapkan bahwa dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat salah satunya adalah dengan melakukan AMP. Angka kematian ibu dan bayi (AKI/AKB) adalah salah satu indikator RPJMN 2020-2024 yang dilakukan mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota dan terutama di puskesmas serta RSUD.
“Jadi, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan KIA di seluruh kabupaten dalam rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu dan perinatal. Selain itu, untuk menelusuri kembali sebab kesakitan dan kematian ibu dan perinatal ini dengan tujuan mencegah kesakitan dan kematian yang akan datang,” kata Nani Suarny di Marobea, Jumat (9/7/2021).
Dijelaskannya, dalam kurun waktu tiga tahun ini, AKI/AKB di Mubar cenderung naik. Pada tahun 2019 terdapat AKB 18 kasus dan AKI tidak ada dari 1.569 kelahirkan. Kemudian, di tahun 2022 jumlah angka kematian bayi (AKB) sebanyak 16 kasus dan angka kematian ibu sebanyak 1 kasus dari 1.574 kelahiran. Selanjutnya pada tahun 2021 per bulan Juni, AKB sebanyak 9 kasus dan AKI 2 kasus dari 811 kelahiran.
“Dari data ini, kita akan membentuk tim AMP-SR dan melakukan pengkajian kasus kematian ibu dan perinatal. Kita harapkan hasil pegkajian tim tersebut dapat menghasilkan rekomendasi yang holistik, guna untuk mencegah terjadinya kasus kematian ibu dan perinatal di masa yang akan datang,” harapnya.
Baca Juga :
Dinas Kesehatan Sebut Mubar Darurat HIV/AIDS
Dia menambahkan penyebab ibu bisa meninggal saat sedang hamil atau melahirkan karena berbagai faktor mulai mulai hipertensi, infeksi sampai pendarahan. Sedangkan pada bayi itu paling banyak karena asfiksia (kondisi oksigen dalam tubuh menurun) dan berat badan lahir rendah.
Untuk diketahui, dalam sosialisasi AMP-SR dihadiri Kadinkes Mubar LM Ishar Masiala, Kepala Seksi Kesmas Dinkes Provinsi Sultra, Ratna Dewi sebagai narasumber, Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Nani Suarny, dan diikuti perwakilan dari 15 puskesmas se-Mubar dan RSUD Mubar. (B)
Kontributor: Kasman
Editor: Muhamad Taslim Dalma