ZONASULTRA.COM, KENDARI – Bendungan Ladongi diperkirakan dapat melayani sawah seluas 2.200 hektare. Ditambah cadangan pengembangan sawah 1.400 hektare, sehingga total 3.600 hektar sawah.
Bendungan Ladongi merupakan salah satu dari 65 proyek strategis nasional di Indonesia. Hal itu disampaikan langsung Dirjen Sumber Daya Air Hari Suprayogi saat meresmikan pengalihan air sungai, bendungan Ladongi, Kolaka Timur (Koltim), Jumat (27/9/2019), didampingi langsung oleh Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi serta Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Kendari, Haeruddin C. Maddi.
Menurut Hari Suprayogi, bendungan dengan daya tampung (debet air) sebesar 45 juta meter kubik itu, mampu membantu mengaliri sawah-sawah masyarakat yang ada di kabupaten Koltim.
“Artinya terwujud swasembada pangan di kabupaten Koltim, bendungan yang daya tampung 45 juta meter kubik ini selain untuk persawahan juga berfungsi sebagai penanggulangan banjir. Air baku untuk masyarakat 120.000 liter perdetik dan menjadi sektor pariwisata,” terangnya.
Meski begitu, katanya, bendungan Ladongi baru bisa difungsikan dengan baik pada tahun 2020. Peresmian Bendungan Ladongi, lanjut Hari, rencananya akan dilaksanakan pada Oktober 2020. Dan akan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
“Dan tahun ini pemerintah pusat juga telah melelang, pembangunan Bendungan Ameroro dan Bendungan Pelosika di kabupaten Konawe. Saya berharap kerjasama dan kekompakan agar pembangunan bendungan ini dikawal oleh TP4D dan Forkopimda, KPK dan seluruh elemen masyarakat khususnya di Koltim,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Kendari, Haeruddin C. Maddi mengungkapkan, proses pengerjaan fisik Bendungan Ladongi, telah mencapai 76 persen. Total tinggi bendungan pun mencapai 66 meter.
“Kita perkirakan Bendungan Ladongi ini sudah bisa digunakan, pada Oktober 2020. Semoga semuanya bisa berjalan dengan lancar sesuai dengan target,” tambahnya. (b)