ZONASULTRA.COM, KENDARI – Penetapan Supriadi Rustad sebagai Pelaksana tugas (Plt) Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) sempat menuai penolakan dari beberapa pihak lantaran dirinya dianggap tidak layak untuk menduduki posisi Plt Rektor UHO.
Ketidaklayakan Supriadi Rustad ini diduga karena dirinya tidak menduduki jabatan struktural di Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) serta adanya berita yang menyebutkan dirinya pernah terlibat kasus hukum dalam pemilihan Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) dengan indikasi pemalsuan dokumen.
Ditemui usai acara serah terima jabatan rektor UHO di lantai IV gedung rektorat, Kamis (1/12/2016) siang, Supriadi mengakui memang benar pernah ada berita seperti itu, namun berita tersebut akurasinya tidak bisa dipastikan. Dirinya pun membantah tegas pernah terlibat masalah hukum dengan indikasi melakukan pemalsuan dokumen pada saat pemilihan Rektor Unnes.
(Berita Terkait : Usman Rianse: Jangankan Jadi Plh, Supriadi Rustad Bahkan Layak Jadi Rektor)
“Saya belum pernah dipanggil maupun diperiksa terkait dengan kasus tersebut. Demi Allah,” ucapnya.
Dia menambahkan, terkait layak dan tidaknya dirinya menjadi Plt di UHO itu bukanlah wewenang dirinya ataupun seseorang, melainkan keputusan dari kementerian. “Kalau tentang kelayakan saya itu domainnya kementerian, bukan domain saya. Jadi biar kementerian yang melakukan esesmen tentang kelayakan itu,” kata Supriadi. (B)
Penulis: Sri Rahayu
Editor: Jumriati
