ZONASULTRA.COM, KENDARI – Juru bicara (Jubir) tim pemenangan pasangan nomor urut 2 Asrun-Hugua, Umar Bonte menyatakan, Asrun telah menitipkan pesan kepada para relawan, simpatisan dan pendukung agar tetap solid dan kompak. Sebab kata Umar, Asrun tidak akan mundur sedikitpun dalam pertarungan ini.
“Saya ketemu dengan pak Asrun setelah penetapan tersangka pada Kamis (1/3/2018) di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta. Beliau mengatakan pertarungan ini adalah hal yang berbeda antara proses hukum yang dihadapi dengan proses politik yang sedang dihadapi, karena proses politik yang sedang dihadapi adalah terkait dengan kesejahteraan rakyat, sedangkan proses hukum yang dihadapi adalah terkait dengan masalah hukum yang sedang dihadapi,” kata pria yang akrab disapa UB ini, usai menghadiri acara doa bersama di posko tim pemenangan Asrun-Hugua Kecamatan Kadia, Kamis (8/3/2018).
UB mengatakan, dengan pesan yang disampaikan oleh Asrun, tim merasa semakin termotivasi dan semua tim pemenangan berkomitmen untuk tidak mengecewakan Asrun.
(Berita Terkait : Asrun Ditahan KPK, Pendukung Gelar Doa Bersama)
Bahkan sejauh ini, kata UB, belum ada catatan dari tim pemenangan ada tim yang mendua, atau mengalihkan dukungan ke calon lain.
Ketua KNPI Sulawesi Tenggara ini menegaskan, pasca penahanan Asrun Kamis (1/3/2018) lalu, tim pemenangan Asrun-Hugua tetap solid dan terus bekerja serta memiliki animo yang kuat untuk memenangkan pertarungan Pemilihan Gubernur Sultra 27 Juni 2018.
Selain itu, tim juga telah berkomitmen untuk mengantarkan Asrun menjadi gubernur dan Hugua menjadi wakil gubernur, serta konsisten tidak mengecewakan Asrun.
(Berita Terkait : OTT Kendari, KPK Tetapkan Empat Tersangka)
“Tetap solid dan bekerja dua kali lipat lagi. Artinya motivasi mereka lebih tinggi. Tim Asrun-Hugua tidak akan mundur sejengkal sekalipun, sebab tujuan pak Asrun dan pak Hugua adalah untuk mensejahterakan rakyat Sultra,” ujarnya.
Asrun-Hugua diusung oleh PAN, PDI Perjuangan, PKS, Gerindra, dan Hanura. Lawannya di Pilgub adalah Ali Mazi – Lukman Abunawas yang diusung Golkar-Nasdem, serta Rusda Mahmud-Sjafei Kahar yang diusung Demokrat, PPP, dan PKB. (B)