DLH Sultra Sebut Banjir di Konawe Bukan Karena Tambang

banjir konawe, sulawesi tenggara
BANJIR KONAWE - Bencana banjir yang menerjang Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) sejak sepekan lalu tidak hanya merendam ribuan rumah warga, fasilitas umum milik pemerintah, serta lahan pertanian. (Foto: Dok/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) M. Hakku Wahab sependapat dengan Gubernur Sultra Ali Mazi yang mengatakan bahwa banjir yang melanda Kabupaten Konawe dan Konawe Utara (Konut) bukan karena tambang.

Hakku sendiri enggan berkomentar banyak terhadap persoalan pertambangan terhadap lingkungan yang menyebabkan banjir.

“Setahu saya, memang bukan tambang. Karena tambang itu adanya di hilir, sedangkan banjir ada di hulu,” kata Hakku saat ditemui di Gedung DPRD Sultra, Selasa (18/6/2019).

(Baca Juga : Ali Mazi: Penyebab Banjir Konut Bukan Akibat Tambang)

Hakku juga menjelaskan, secara geologi Konawe berada dalam sesar aktif Kolaka. Hal itu membentuk lembah di Konawe yang seperti cekungan. Sama halnya juga dengan Kabupaten Konawe Utara, sehingga jika terjadi hujan lebat dengan debit yang besar maka air lambat mengalir keluar dan mengakibatkan air tertampung di dua kabupaten itu.

“Yang kedua, adanya pemukiman-pemukiman baru dimana masyarakat bermukim di daerah yang tadinya daerah air,” jelas Hakku lebih lanjut.

Ia menjelaskan, dengannya adanya pemukiman yang diikuti pembangunan infrastruktur oleh pemerintah daerah tersebut lambat laun dipadati oleh penduduk yang menetap.

(Baca Juga : Wagub Sultra: Tambang dan Kerusakan Lingkungan Penyebab Banjir di Konut)

“Bermukimlah di situ, tetapi datang hujan berlebihan yang secara periodik 20 tahunan sehingga banjir. 20 tahun lalu pernah terjadi banjir, tapi di situ bukan pemukiman jadi belum ada yang terendam,” imbuhnya.

Sementara terkait dampak pertambangan terhadap lingkungan, Hakku enggan merinci dan menyerahkan sepenuhnya kepada Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). Meski diakuinya pertambangan juga berdampak pada lingkungan, namun dalam kasus banjir yang terjadi di Konawe dan Konut, Hakku melihat dengan pendekatan berbeda. (a)

 


Reporter: Rizki Arifiani
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini