Dosen Mandala Waluya Ini Lulus dengan IPK 4,0 Usai Meneliti Buah Tomat

Dosen Mandala Waluya Ini Lulus dengan IPK 4,0 Usai Meneliti Buah Tomat
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Mandala Waluya Ratna Umi Nurlila resmi menyandang gelar doktor setelah menyelesaikan ujian promosi doktor Ilmu Pertanian konsentrasi Agronomi. Ratna lulus dengan predikat Cum Laude usai memperoleh IPK 4.0. (M9/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM,KENDARI– Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Mandala Waluya, Kendari Ratna Umi Nurlila resmi menyandang gelar doktor setelah melewati sidang promosi doktor Ilmu Pertanian konsentrasi Agronomi. Ratna berhasil menyelesaikan studi strata tiga (S3) dalam waktu kurang dari empat tahun atau lebih tepatnya tiga tahun tujuh bulan.

Melalui sidang terbuka yang berlangsung secara virtual pada Kamis (15/4/2021), Ratna berhasil lulus dan mendapatkan predikat Cum Laude atau dalam Perguruan Tinggi masuk sebagai kategori prestasi dengan pujian usai memperoleh indeks prestasi kumulatif (IPK) 4.0.

Secara meyakinkan dalam ujian, Ratna memaparkan disertasinya yang berjudul ‘Peran Agens Hayati Dalam Meningkatkan Hasil, Lama Simpan, dan Aktivitas Antioksidan Buah Tomat Sebagai Pangan Fungsional’ di hadapan dua belas tim penguji yang terdiri dari delapan Guru Besar dan empat doktor.

Dalam disertasinya, dosen berlatar belakang ilmu kesehatan itu melakukan riset tentang keterkaitan antara pangan fungsional dengan kandungan nutrisi dari sebuah tanaman yang sudah memiliki aplikasi agen hayati. Tujuan dari pemanfaatan peran agen hayati yakni agar lebih meningkatkan kualitas kandungan nutrisi dari tanaman tersebut.

Ratna memilih jenis tanaman buah tomat lokal dari daerah Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) sebagai bahan objek penelitian. Alasannya karena buah tomat merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak dikonsumsi masyarakat baik dalam bentuk sayuran maupun sebagai bahan pembuatan minuman seperti jus.

Secara alamiah buah tomat memiliki manfaat dalam meningkatkan aktivitas anti oksidan bagi tubuh. Namun terdapat perbedaan mendasar jika pemanfaatan buah tomat diaplikasikan dalam bentuk agen hayati. Sebab mekanisme aplikasi agen hayati bisa memicu terjadinya biosintesis beberapa senyawa seperti gugus hidroksil yang bisa menambah peningkatan nutrisi yang sangat penting bagi kesehatan manusia.

Mengkonsumsi makanan bersifat fungsional selain memiliki nutrisi namun juga kandungan nutrisikal yang bermanfaat bagi kesehatan dan medis dapat mencegah dari berbagai sumber penyakit. Rutin mengkonsumsi buah tomat sendiri bisa meningkatkan metabolisme tubuh sehingga membantu menghindari terkena penyakit jantung dan berbagai penyakit kanker.

Selain itu, manfaat lain dari penggunaan aplikasi agen hayati pada buah tomat yaitu dapat menghasilkan tanaman tomat bersifat organik yang tidak mempunyai residu atau sisa dari bahan kimia sehingga lebih aman saat dikonsumsi. Berbeda halnya dengan tanaman yang menggunakan bahan sintetik atau kimia yang memiliki tingkat resiko lebih tinggi terkena berbagai macam penyakit.

Ratna pun berharap di waktu mendatang dirinya bisa lebih banyak lagi melakukan penelitian lain, terutama berkaitan dengan dunia kesehatan medis sesuai konsen keilmuannya saat ini. Ia juga tak menampik bahwa dirinya mempunyai target untuk mendapatkan gelar Guru Besar nantinya. (a)

 


Penulis : M9
Editor: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini