DPRD Butur Mediasi Warga yang Tak Dapat Bantuan Covid-19

DPRD Buton Utara Serap Aspirasi, Suarakan di Parlemen

ZONASULTRA.COM, BURANGA – Puluhan warga Kelurahan Bone Lipu, Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara (Butur) beberapa waktu lalu menyambangi Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat. Mereka mengadu terkait penyaluran bantuan kepada warga terdampak covid-19 atau virus corona, belum merata.

Aspirasi warga tersebut disampaikan dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua I DPRD Butur, Ahmad Afif Darvin, didampingi Ketua Komisi II DPRD Butur Mazlin, Sekertaris Komisi II DPRD Butur Alias Dadi Agusman, Wakil Ketua Komisi III DPRD Butur Abdul Mustarif Saleh, Anggota Komisi III Nasri. Turut hadir Lurah Bone Lipu dan Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Butur, Alman.

Setelah disampaikan berbagai pandangan, rapat tersebut akhirnya mendapat titik temu. Disepakati bahwa warga yang belum mendapatkan bantuan akan diakomodir.

“Solusinya sudah jelas, kelurahan segera mengakomodir untuk memberikan bantuan terhadap warga yang mengadu notabene belum dapat sama sekali dan dari pak lurah suda siap untuk membagikan yang belum dapat,” ujar Ahmad Afif Darvin.

Pemda dan DPRD Butur Kompak Hadapi Virus Corona

Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Buton Utara (Butur) Sulawesi Tenggara, melakukan sidak di RSUD setempat terkait kesiapan penanganan Virus Corona (COVID-19). Di lapangan, dewan menjumpai masih minimnya Alat Pelindung Diri (APD) bagi para tenaga Kesehatan.

“Saat ini tenaga kesehatan harus benar-benar diperhatikan. Lengkapi alatnya dan insentifnya juga harus ditambahkan, karena mereka merupakan garda terdepan dalam penanganan Covid-19,” ujar Ketua DPRD Butur, Diwan.

DPRD Buton Utara Serap Aspirasi, Suarakan di Parlemen
Sidak di RSUD Butur

Diwan menambahkan DPRD dan Pemda Butur, sepakat untuk bekerjasama dalam pencegahan maupun penanganan wabah Virus Corona. Badan Keuangan Daerah (BKD) dan Dinas Kesehatan, kata dia, mesti segera mempercepat proses pencairan dana APD atau pun Alkes tersebut.

Politisi PAN itu mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi langkah cepat Pemda Butur menyikapi penyebaran pandemi viruscorona. Sebagai mitra pemda, kata Diwan, DPRD tentu akan mendukung langkah pencegahan maupun penanganan Virus Corona.

Semua tidak ada masalah, tinggal kita hubungi lagi bupati dan semua Muspida, TNI-Polri untuk membicarakan kelanjutan hal ini,” ujarnya.

Bupati Butur, Abu Hasan, beberapa waktu lalu sudah membentuk gugus tugas pencegahan dan penanganan virus corona. Untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, dia pun mengajak semua pihak, agar bersama-sama melakukan pencegahan.

“Virus Corona ini musuh besar. Kita harus bersatu padu untuk mencegahnya,” tutur Abu Hasan usai meninjau Puskesmas Kulisusu dan RSUD Butur.

Selain itu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buton Utara (Butur) mengusul pemeriksaan di perbatasan atau pintu masuk segera diperketat. Saran tersebut disampaikan, saat rapat bersama tim gugus tugas covid-19, di gedung DPRD setempat.

Salah satu anggota DPRD, Muh. Rukman Basri Zakariah, mengatakan upaya pencegahan tentunya tidak lepas dari penanganan di setiap pintu masuk, seperti pelabuhan dan perbatasan darat. Agar berjalan maksimal, tentnya perlu dibarengi dengan peralatan yang memadai.

DPRD Buton Utara Serap Aspirasi, Suarakan di Parlemen
Pemantauan Covid-19

Legislator lainnya, Abdul Mustarif Saleh, memiliki pandangan serupa. Di mana, perbatasan memang perlu diperhatikan. Mulai dari pemeriksaan diperkuat, bahkan bila perlu disiapkan tempat mencuci tangan bagi setiap orang yang masuk ataupun sebaliknya.

Kepala Dinas Kesehatan Butur, Muhammad Kasrul yang juga hadir dalam rapat tersebut mengatakan saat ini Butur sebetulnya belum masuk pada tahap perang dengan covid-19 yang sesungguhnya. Gugus tugas, kata dia, masih dalam tahapan pelacakan dan penyusunan strategi.

“Strategi kita bagaimana, apakah kita mau blokade ini wilayah atau tidak. Kalau sudah perang yang sesungguhnya, saya kira penggunaan APD (alat pelindung diri) ini harus. Tidak boleh tidak,” ungkap Kasrul.

Kesempatan berikutnya, Wakil Ketua DPRD Butur, Ahmad Afif Darvin, menuturkan saat ini Butur memang perlu mengisolasi wilayahnya, seperti yang sudah diberlakukan di Kota Kendari. Hal ini penting dilakukan, mengingat sebagian logistik yang sudah dipesan seperti APD belum tiba di Butur.

Di lapangan nanti, kata Afif, kelengkapan alat termasuk insentif para petugas, tentu juga harus diperhatikan.

“Kalau yang sudah dipesan belum datang, lakukan dulu ini isolasi wilayah, seperti di kota kendari. Libatkan Sat Pol PP, Polisi, TNI, Kapus-kapus semua. Itu dulu yang bisa dilakukan, kasi keluar dulu anggaran yang setengah itu,” tuturnya.

“Seperti penjelasan Kadis Kesehatan tadi, bahwa ini belum seberapa. Kita tutup dulu perbatasan,” Afif menambahkan.

Ketua DPRD Butur, Diwan, meminta agar semua pihak mencari konsep, ide untuk menyatukan langkah mencegah masuknya viruscorona.

Semua unsur yang tergabung dalam gugus tugas segera menyusun proposal kebutuhan biaya sesuai fungsinya masing-masing. Untuk selanjutnta diajukan ke tim anggaran pemerintah daerah (TAPD).

“Di jajaran kita semua ini, ada komitmen bahwa kita ini semua bahu membahu untuk menyelesaikan masalah ini. Intinya bahwa, DPRD siap membantu untuk hal penganggaran itu,” pungkasnya.

Pemkab Butur, sejauh ini sudah mengalokasikan kurang lebih Rp 720 juta untuk menangani Covid-19. Dari anggaran itu, Rp 400 juta diporsikan untuk belanja alat kesehatan diantaranya Alat Pelindung Diri (APD) dan disinfektan. Sisanya, diporsikan untuk operasional di lapangan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Butur, Yurif Halir, menuturkan anggaran tersebut ditarik dari dana tak terduga (DTT). Tahun anggaran 2020, Pemda Butur menyiapkan DTT untuk antisipasi terjadi bencana sebesar Rp1,5 miliar.

“Pemesanan logistik terkait penanganan virus ini telah dilakukan. Hanya saja, barang yang sudah dipesan baru sebagian yang sudah dikirim pihak penyedia,” terang Yurif.

Yurif mengatakan kedatangan logistik akan sedikit lambat dan tidak bersamaan, dikarenakan kondisi Indonesia saat ini sedang menghadapi wabah virus corona. Banyak daerah yang membutuhkan, sehingga terjadi kelangkaan alat dan bahan medis yang dibutuhkan.

Perlengkapan yang masuk tahap awal itu yakni alat pendukung penyemprotan disinfektan. Beberapa diantaranya yakni tanki sprayer, handsoom pendek termasuk masker N95.

Tim Satgas Covid-19 Butur, sejauh ini sudah bergerak melakukan beberapa pencegahan. Mulai dari penyemprotan disinfektan ke beberapa titik strategis hingga skrining terhadap warga yang pulang dari luar daerah. Hal ini penting dilakukan untuk menyetop masuknya virus corona atau covid-19.

Di Butur sendiri, setidaknya ada empat titik pintu keluar masuknya warga dari luar daerah ataupun sebaliknya. Antaralain, pelabuhan Waode Buri, Dermaga Feri Labuan, Ronta dan wilayah Kambowa.

Meski tidak mengurai secara detil, Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Butur, Tasir, mengatakan anggaran tambahan untuk penanganan Covid-19 mencapai Rp10 milyar, angaran tersebut sudah termasuk untuk pengawasan di pintu masuk dan bantuan pangan kepada masyarakat. (Adv)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini