ZONASULTRA.ID, KENDARI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari menolak sementara kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari untuk memindahkan para pedagang yang berada di kawasan Kali Kadia ke eks MTQ yang akan dijadikan pusat kuliner.
Ketua Komisi II DPRD Kendari Rizky Brilian Pagala mengatakan, DPRD menolak sementara pemindahan tersebut karena menurutnya keputusan revitalisasi dan relokasi ini berkaitan dengan stabilisasi penghasilan para pedagang, yang akan mempersulit keadaan mereka.
“Pembenahan atau penataan perlu dilakukan, namun harus mempertimbangkan semua faktor sehingga tidak ada pihak yang dirugikan,” ucapnya setelah melakukan peninjauan di Kali Kadia pada Senin (5/12/2022).
Rizky menyebut, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023 Kota Kendari belum ada anggaran terkait rekonstruksi atau revitalisasi secara keseluruhan di Kali Kadia. Kata dia, berbicara revitalisasi erat kaitannya dengan konsekuensi anggaran dalam artian akan memperbaiki semua kios dari ujung Rabam sampai ujung Kendari Park.
Ia mengingatkan Pemkot Kendari untuk melakukan penataan dengan baik agar lokasi wisata dan kuliner kawasan Kali Kadia tidak dihilangkan. Pasalnya, kawasan yang dijadikan tempat wisata kuliner tersebut telah banyak diketahui dan jadi salah satu pilihan masyarakat, yang jika dipindahkan lagi akan membuat kebingungan masyarakat dan pedagang untuk menyesuaikan kembali.
“Kami menginginkan direvitalisasi sebaik-baiknya, kemudian para pedagang ini dikembalikan ke Kali Kadia,” tambahnya.
Pihak DPRD Kendari juga sudah menyampaikan ke Satpol-PP dan teknis lain untuk tidak memindahkan para pedagang sementara waktu sampai nanti ada pertemuan dengan Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu yang saat ini sementara berada di Jakarta.
Untuk diketahui, pemindahan para pedagang di kawasan Kali Kadia menyusul adanya kebijakan Pemkot Kendari terkait rencana revitalisasi dan relokasi kawasan wisata dan kuliner Kali Kadia. Kawasan Kali Kadia akan ditata penempatannya untuk bagian tanaman, kuliner, hasil pertanian dan lainnya. (B)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati
