DPRD Sarankan Pemkot Sosialisasi Perihal Sampah ke Warga

144
Ketua Komisi III DPRD Kota Kendari Sukarni
Sukarni

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari menyarankan pemerintah kota melakukan sosialisasi ke warga perihal dampak kebiasaan membuang sampah sembarang.

Anggota DPRD Kendari, Sukarni Ali Madya mengatakan, solusi mengatasi permasalahan sampah di Kota Kendari selain dengan aturan yang tegas, juga perlu ada sosialisasi kepada masyarakat.

“Minimnya kesadaran masyarakat tentang peduli sampah ini, karena sosialisasi yang dilakukan pemerintah masih kurang,” ujar Sukarni di Kendari, Jumat (11/1/2019).

Menurutnya, pihak terkait yakni dinas lingkungan hidup dan kehutanan, dinas kebersihan harus mensosialisasikan hal tersebut, dengan melibatkan RT, RW, ibu rumah tangga, tokoh masyarakat, dan kalangan pemuda supaya tidak lagi membuang sampah sembarangan.

BACA JUGA :  Gegara Tempat Duduk Ketua Komisi III DPRD Sultra Tampar Stafnya

Terutama, sosialisasi kepada kegiatan industri rumah tangga yang memproduksi sampah dalam jumlah besar. Agar memiliki kesepahaman bersama tentang pentingnya kebersihan lingkungan. Karena dampak keberadaan industri rumah tangga tersebut juga menjadi penyebab banyaknya sampah di Kota Lulo.

“Apalagi yang berada di sepanjang jalan, memang perlu diberikan sosialisasi sehingga mereka betul-betul menempatkan sampahnya pada tempat yang mereka siapkan sendiri,” kata Sukarni.

Ketua Komisi III DPRD Kendari ini juga menambahkan, jangan karena mereka tidak memiliki tempat penampungan sampah, lantas hanya dibungkus lalu disimpan di pinggir jalan. Olehnya itu, ia mengharapkan pengelola industri rumah tangga tersebut untuk membuat penampungan sampah sendiri.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari mencatat produksi sampah yang dihasilkan oleh masyarakat setempat setiap harinya mencapai 400 ton.

BACA JUGA :  DPRD Kendari Beri Rekomendasi Pencabutan Sanksi SPBU Martandu

Kepala Seksi Pengurangan Sampah dan Limbah B3 DLHK Kota Kendari, Ishak Bafadal mengakui sampah saat ini menjadi masalah dalam kota. Pasalnya, dari 400 ton itu, hanya 80 persen yang bisa diolah pemerintah ke tempat pembungan akhir. Sisanya dibakar atau dibuang begitu saja.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala DLHK Kendari Paminuddin. Menurutnya, pengolahan sampah kini patut menjadi perhatian semua pihak. Kata dia, sampah yang tidak terkelola itu banyak berserakan dan masuk ke Teluk Kendari. Dan didominasi sampah plastik. (b)

 


Kontributor: Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati