ZONASULTRA.COM, KENDARI – Entah rahasia Tuhan apa yang sedang dialami Fungka Pertama. Yang jelas, dua kapal dari armada transportasi laut legendaris asal Wakatobi itu selalu melewati bulan September dengan petaka.
Setahun lalu, tepatnya 16 September 2017, KM Fungka Pertama III karam di perairan Sampolawa, Buton Selatan saat berlayar dari Baubau menuju Tomia. 27 penumpangnya selamat setelah terombang-ambing lebih dari delapan jam. Tapi kapal itu tenggelam di dasar laut.
(Baca Juga : KM Fungka Permata, Berlayar dari Raha, Terbakar di Laut Banggai)
Kali ini, tanggal 14 September 2018, Fungka Permata kembali didera musibah. Salah satu armadanya, yang berlayar dari Muna, menuju Banggai, Sulawesi Tengah terbakar di tengah laut. Ada 101 penumpang yang diangkutnya. Informasi terbaru menyebutkan, ada 8 orang meninggal dunia dalam musibah ini.
Itu berarti, dua September berturut-turut, musibah menghampiri armada angkutan laut yang namanya sudah melegenda di kalangan pengusaha angkutan laut di Pulau Buton dan Wakatobi.
Fungka Permata, punya banyak armada angkutan laut. Mereka yang lahir di tahun 1990-an di Wakatobi dan Baubau, pasti tahu soal kapal ini. Bodinya kokoh, dua lantai dan terkenal dengan aksen warna kekuningan sebagai warna catnya.
(Baca Juga : Delapan Orang Dilaporkan Meninggal Dalam Kebakaran KM Fungka Pertama)
Kapal-kapal Fungka Permata melayari rute laut yang jauh, dan semua star dari Pelabuhan Murhum Baubau. Ada yang sampai ke Maluku. Berhari-hari menerjang ganasnya ombak, kapal itu selalu pulang selamat ke Baubau.
Tapi kehebatan kapal ini perlahan memudar. Selain harus bersaing dengan kapal-kapal dengan bodi yang serupa, September menjadi bulan keramat. Setahun lalu karam di laut Sampolawa, dan tahun ini terbakar di Laut Banggai. Semua terjadi di September, dengan penanggalan nyaris identik.(*)
Penulis : Abdi MR