ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Sosok Sucianti Suaib Saenong mampu membuktikan bahwa perempuan bisa meraih kesuksesan dalam berkarir. Pengusaha perempuan ini bahkan menahkodai Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Memperingati Hari Kartini, Suci berpendapat bahwa Kartini terlahir untuk menunjukkan perempuan harus lebih kuat. Wanita memiliki rahim yang menjadi tempat bertumbuhnya generasi penerus bangsa. Sosok Kartini menginspirasi bahwa wanita harus kuat dalam menghadapi masalah apapun yang dihadapi dan harus lebih sabar dari pria dalam hal menyelesaikan masalah.
“Emansipasi wanita menurut daya adalah wanita yang multitalenta, sigap dalam mengurus rumah tangga, membesarkan anak dan melayani suami dan cerdas dalam membahas hal apapun bersama suami nya dirumah, dikantor ataupun lingkungan sosialnya,” kata Suci saat dikonfirmasi pada Selasa (21/4/2020).
Suci sendiri berkecimpung di dunia bisnis konstruksi, peternakan dan saat ini sedang merambah bisnis properti. Ia menuturkan, dalam berkarier baik perempuan maupun pria pasti menemukan tantanganya masing-masing.
Suci mengatakan perempuan memiliki kemampuan muktitasking yang tidak dimiliki oleh pria. Sebagai contoh, perempuan mampu memasak makanan, menjaga anaknya yang masih kecil, dan tiba-tiba harus menjawab telepon dalam waktu bersamaan.
Gerak respon perempuan juga katanya lebih cepat dibanding pria. Hal itu telah dipraktekkan Suci dalam mengurus keluarga, berkarir, bahkan berorganisasi. Suci sendiri meyakini dirinya adalah perempuan multitasking yang dapat melakukan semuanya dalam 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu dan 365 hari dalam setahun.
Dalam organisasi HIPMI memiliki mayoritas anggotanya 98% adalah pria, namun dari 34 yang berhasil menjadi ketua umum daerah, empat diantaranya adalah perempua termasuk Suci sendiri. Selama 48 tahun HIPMI berdiri Ketua Umum belum pernah dijabat oleh perempuan.
“Semoga kedepan ada Ketua Umum pusat dari wanita, agar lebih meyakinkan bahwa wanita mampu menjadi pengusaha walau hanya dirumah,” pungkasnya. b
Reporter: Rizki Arifiani
Editor: Rosnia