Hipmi Sultra Akui Ekonomi Melambat Akibat Covid-19

300
Ketua HIPMI Sultra Sucianti Suaib Saenong
Sucianti Suaib Saenong

ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sulawesi Tenggara (Sultra) Sucianti Suaib Saenong mengakui bahwa pandemi Covid-19 berdampak pada para pengusaha. Penanganan pencegahan Covid-19 untuk melakukan social distancing dan ajakan untuk stay at home, maupun work from home (WfH) membuat usaha dan bisnis terhambat.

“Dampak Covid-19 ini memang membuat ekonomi kita melambat hampir stuck, beberapa perdebatan atasi Covid19 dulu atau atasi ekonomi dulu,” kata Suci saat dikonfirmasi awak Zonasultra.com melalui pesan WhatsApp, Rabu (15/4/2020).

Dijelaskan bahwa baik ekonomi maupun keselamatan rakyat harus tetap dijalankan. Sebab, kata Suci, untuk mengatasi Covid-19 dibutuhkan biaya besar. Sementara ekonomi tidak bisa berjalan baik jika Covid-19 masih menghantui di mana-dimana.

“Perlu kita ketahui bahwa banyak bisnis besar di tengah pandemi ini. Misalnya bisnis tekstil Alat Pelindung Diri (APD) dan masker, pharmacy, alat kesehatan, (karena menjadi kebutuhan primer penanganan Covid-19), bisnis online jual beli kebutuhan pokok , bisnis telekomunikasi karena menjadi kebutuhan utama work from home,” imbuh Suci.

Ia menuturkn bahwa jika pengusaha cerdik maka bisa mengalihkan beberapa bisnis di bidang tersebut. Sedangkan untuk beberapa bisnis yang tiarap utamanya bisnis di sektor pariwisata, property, tranposrtasi dapat diakali dengan aktif melakukan promosi-promosi untuk akhir tahun karena meningkatnya penggunaan sosmed dan media hiburan dari rumah.

Terkait peringatan pada pengusaha yang hanya mampu bertahan hingga bulan Juni, tambah Suci, peringatan tersebut sebagai pengusaha itu sudah hal biasa. Yang harus dilawan adalah bukan virusnya saja tapi juga kepanikan itu adalah virus terbesar.

BACA JUGA :  Realisasi Belanja Negara di Sultra Tahun 2023 Sebesar Rp29 Triliun

Sebagai seorang pengusaha, Suci juga merasakan dampaknya secara langsung. Apalagi bulan depan lebaran Idhul Fitri dan wajib bayar Tunjangn Hari Raya (THR). Meski demikian untuk pembayaran THR, Suci masih menunggu kebijakan lebih lanjut mengingat dampak Covid-19 cukup membut ekonomi melemah.

Kendati demikian, ia bersyukur ada kebijakan-kebijaka dari perbankan, berkat kerjasama dengan Hipmi dan pemerintah terhadap kredit pengusaha di perbankan. misalnya penundaan pembayaran kredit atau penurunan suku bunga kredit.

“Badai pasti berlalu, dan banyak jalan menuju roma. Tetap harus sabar dan bisnis must go on,” pungkas Ketua Hipmi Sultra ini. (b)

 


Reporter : Rizki Arifiani
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini