ZONASULTRA.COM, KENDARI – Keindahan alam Sulawesi Tenggara menarik minat salah satu rumah produksi Flash Intermovie untuk menggarap film televisi atau yang lebih dikenal dengan sebutan F-TV. Lokasi yang akan dipilih adalah Pantai Toronipa yang berada di Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe.
Pemilik Flash Intermovie sekaligus pemeran utama dalam FTV ini Ivonne Inawade mengatakan, film yang digagas dengan berbagai aliran jendre ini bakal diperankan 15 anak muda asal Kota Kendari. Dua di antaranya akan dipercaya sebagai pemeran utama yakni Kiren (17) dan Agnes (17).
“Yang lainnya adalah supporting tallent dan pemeran figuran, totalnya 15 semua anak Kendari,” ujar Ivonne Inawade saat ditemui di salah satu Warkop di Kendari, Minggu (22/3/2020).
Tak hanya itu, Ivonne juga memboyong pemain sinetron Krisna Mukti yang bakal berperan sebagai Pak Mukti. Ivonne berkata, Krisna Mukti ini bakal beradu peran dengan dia, yang bakal berlakon sebagai Ibu Mukti.
Tak tanggung-tanggung, The Toronipas ini juga akan diperankan oleh pemain F-TV Indosiar yang sudah malang melintang di dunia perfilman dan kini menjadi bintang utama iklan jasa, Traveloka Agung Heru. Ada pula bintang tamu dari pejabat lokal yang siap tampil di layar kaca film itu.
Ivonne bercerita, ia bersama tim-nya sengaja memilih Pantai Wisata Toronipa sebagai tempat shooting utama FTV ini, karena ia ingin mengenalkan pantai berjarak sekitar 15 kilometer dari pusat ibukota Sultra ini ke masyarakat Indonesia.
“Toronipa itu harus kita angkat, kenapa Wakatobi lebih Toronipa, karena dia lebih populer, lebih banyak unggulannya juga, sekarang Toronipa. Nanti penonton akan melihat ada Toronipa, akan mencari di mana sih Toronipa, nanti penonton akan berkunjung ke sana,” tutur dia.
Ivonne mengaku, berinisiatif memberanikan diri membuat F-TV ini karena dia sebagai putri asal Kota Kendari, ingin mengorbitkan anak-anak muda Kota Lulo yang memiliki kemampuan namun belum punya wadah selama ini untuk berakting.
Di samping itu, menurut Ivonne, dia memiliki tim yang berpengalaman. Antara lain ada pembuat ide cerita, penulis, sutradara yang sudah melahirkan beberapa film layar lebar.
“Dia baru saja merilis film yang tayang di Makassar film Tarung Sarung. Namanya Sujana Ken-Ken, itu sahabat saya. Dia nanti yang akan jadi sutradara. Jadi yang membuat saya punya motivasi karena saya punya tim-nya,” tegasnya.
F-TV ini bakal tayang perdana di di televisi lokal TV Sultra yang direncanakan sebelum memasuki bulan Ramadhan. Dua stasiun televisi lokal dan nasional juga bakal muncul di balik layar yakni ANTV dan TVRI. FTV ini juga bakal ditayangkan di YouTube.
Sinopsis
Ivonne membeberkan, film ini bercerita tentang keluarga Mukti yang diperankan oleh Krisna Mukti sebagai Pak Mukti dan dia sendiri sebagai istrinya. Ibu Mukti merupakan wanita asal Kota Kendari yang menikah dengan pengusaha kaya asal Jakarta Pak Mukti.
Suatu hari, keduanya memutuskan untuk pulang ke Kota Kendari berlibur ke Pantai Toronipa dan tinggal di villa milik mereka disana dengan membawa keempat anaknya termasuk Anggi sebagai putri pertama yang diperankan oleh Kiren.
Dalam cerita, Anggi terpesona dengan ketampanan pemimpin Villa milik orang tuanya yakni Heru yang diperankannya oleh Agung Heru. Namun, Heru sudah terlanjur berpacaran dengan Milla gadis desa yang dilakoni oleh Agnes juga anak Kendari. Disinilah konflik terjadi, karena Anggi dan Mila memperebutkan Heru.
Karena Milla merasa terusik, ia lalu memberi jampi-jampi, sehingga Anggi mengalami sakit Samauda. Sering kerasukan dan menangis sendiri. Tak hanya Anggi, keluarga Mukti ini diteror dengan cara mistis melalui praktik dukun yang digunakan Milla agar mereka segara pergi meninggalkan Villa.
Kondisi itu segera disikapi oleh Bayu penjaga Villa dengan memanggil dukun kampung yang dipercaya bisa mengatasi itu. Dukun itu berbicara layaknya seorang stand-up comedian. Sementara, dalam kondisi mencemaskan, dua adik Anggi merasa nyaman tinggal di Villa, lantaran bisa bersahabat dengan anak-anak pantai di sana.
Bahkan, adik Anggi memberikan sepatu kepada salah satu anak kampung. Kondisi itu justru memicu konflik antara Pak Mukti dan istrinya. Ibu Mukti yang melarang anaknya bergaul dengan anak-anak kampung ditentang oleh suaminya.
Tak ketinggalan, keindahan alam Toronipa akan disorot, termasuk kearifan lokalnya dengan adanya scene warga kampung membuat kerajinan tangan dari kerang. Di situ ada dialog dengan warga setempat dan scene lainnya untuk mengangkat Toronipa dan khususnya Kota Kendari.
“Pokoknya ini gendrenya drama, romance, ada juga sedikit stand up comedy nya juga, jadi ada sedikit ketakutan juga. Mau dibilang horor bukan. Karena di situ kita angkat samaudanya, dia itu tiba-tiba kerasukan. Jadi banyak hal-hal yang menarik untuk dinonton,” pungkasnya.
Jika tak ada halangan rencananya The Toronipas akan syuting perdana di akhir Maret ini. B
Reporter : Fadli Aksar
Editor : Rosnia