Gairah Pasar Modal Bergantung Pada Penemuan Vaksin Covid-19

Ilustrasi corona efek uang
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM,JAKARTA– Gairah pasar modal sangat bergantung pada penemuan vaksin Covid-19. Direktur Utama PT Danareksa Sekuritas Friderica Widyasari Dewi mengatakan, selama vaksin belum ditemukan maka faktor ketidakpastian di pasar modal tetap besar.

“Kehadiran vaksin ini menjadi penantian banyak pihak termasuk investor demi upaya mengembalikan market seperti sedia kala,” ungkap Friderica dalam Bicara Data Virtual Series bertajuk Celah Berinvestasi di Masa Krisis Covid-19, Jumat (4/7/2020).

Selain itu meski vaksin Covid-19 sudah ditemukan, pemulihan market seperti sebelumnya membutuhkan waktu. Melihat kondisi pasar modal sejak awal pandemi Covid-19, Friderica membagi menjadi lima fase.

Pertama, saat keluar pengumuman terkait penemuan kasus Covid-19 di Wuhan, Tiongkok tetapi saat itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap seperti biasa. Fase berikutnya, periode tatkala indeks mulai terkoreksi cukup banyak. Kondisi ini terjadi khususnya ketika kasus Covid-19 diberitakan mulai keluar dari Tiongkok.

Fase ketiga terjadi saat WHO mengumumkan pandemi dan IHSG mengalami penurunan tajam. Fase keempat ketika terjadi kebingungan dan kepanikan di dalam negeri.

“Fase kelima adalah periode sekarang-sekarang ini. Saat kita menunggu bagaimana pemerintah beserta regulator terkait, BI dan OJK, menangani kondisi yang ada,” kata Frederica.

Ia menuturkan bahwa pemerintah sejauh ini telah menangani dengan baik, untuk sementara menunggu efektivitas stimulus yang ada. Saat ini pasar modal di Indonesia mulai memasuki fase pemulihan pascaterdampak pandemi Covid-19. Namun demikian, market dinilai belum dapat terpacu secara signifikan selama vaksin virus corona belum ditemukan.

Berdasarkan rilis Katadata.co.id, pada penutupan perdagangan hari ini, IHSG terpantau berhasil melanjutkan tren positif untuk periode pekan pertama Juli 2020, yakni ditutup naik 0,14 persen di level 4.973,79. IHSG diprediksi menguat pada perdagangan hari ini dan diperkirakan kembali bergerak ke zona positif melanjutkan perdagangan kemarin terpacu optimistis pasar atas pengujian vaksin Covid-19.

Meskipun IHSG terpantau secara bertahap kembali menguat, namun belum pulih seperti sebelum pandemi Covid-19. Tercatat, pada 2019, rerata transaksi di pasar modal berkisar Rp 9,1 triliun per hari. Tapi, sekarang masih pada level Rp 7,3 triliun per hari.

“Itu menunjukkan market belum back to normal. Tapi yang menarik adalah jumlah perdagangan semakin menggeliat berasal dari para investor ritel domestik kita sendiri. Maka, kita lihat ke depan perkembangannya seperti apa, dan bagaimana efektivitas program pemerintah,” pungkasnya. (b)

 


Reporter: Rizki Arifiani
Editor: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini