Gempita Bombana Diharapkan Menjadi Pionir Kesuksesan Petani

Gempita Bombana Diharapkan Menjadi Pionir Kesuksesan Petani
GEMPITA BOMBANA - Rapat Terpadu antara Dandim 1413 Buton, Letkol CZI Sriyanto, Kepala Dinas Pertanian Bombana Asis Fair, Kepala Bulog Bombana A. Nurhayati dan Gempita Bombana tentang upaya memutus mata rantai tengkulak yang memcari keuntungan lebih besar dan merugikan pihak petani di ruang Kadistan setempat, Selasa (16/5/2017) (Rustam/ZONASULTRA.COM)

Gempita Bombana Diharapkan Menjadi Pionir Kesuksesan Petani GEMPITA BOMBANA – Rapat Terpadu antara Dandim 1413 Buton, Letkol CZI Sriyanto, Kepala Dinas Pertanian Bombana Asis Fair, Kepala Bulog Bombana A. Nurhayati dan Gempita Bombana tentang upaya memutus mata rantai tengkulak yang mencari keuntungan lebih besar dan merugikan pihak petani di ruang Kadistan setempat, Selasa (16/5/2017) (Rustam/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Gerakan Pemuda Petani Indonesia (Gempita) Cabang Kabupaten Bombana, diharapkan dapat menjadi pionir (penggerak) suksesnya petani di daerah itu melalui sistem penyaluran bantuan hingga pemasaran produksi dari dan ke pemerintah.

Komandan Distrik Militer (Dandim) 1413 Buton, Letkol CZI Sriyanto menyatakan, kehadiran Gempita yang pelakunya terdiri dari unsur pemuda, merupakan hal sangat positif sebab memiliki semangat dan sportifitas tinggi.

“Karena itulah, kemampuan mereka diharapkan dapat melahirkan kreatifitas untuk menciptakan petani yang mandiri dan bermartabat,” tutur Sriyanto dalam Rapat Koordinasi Terpadu dengan Bulog, Gempita dan Dinas Pertanian di ruang Kepala Dinas Pertanian Bombana, Selasa (16/5).

Pada kesempatan itu, Sriyanto mengutarakan niatnya untuk menjadi ‘bapak angkat’ Gempita Bombana guna mendukung terciptanya produktivitas dan produksi jagung Tahun 2017.

Baca Juga : Raker Gempita Sultra Pertegas Kinerja Pengurus di Daerah

“Kami siap memberikan bantuan modal untuk operasional dengan tetap mengacu pada hal administratif dan terus berkoordinasi dengan instansi tekhnis agar semua program selalu bersinergi,” tandasnya.

Sementara itu, Koordinator Cabang Gempita Kabupaten Bombana, Jumrad Raunde menyebutkan pihaknya telah mendata Calon Pemilik Calon Lahan (CPCL) pada areal seluas 643 hektar yang tersebar di enam kecamatan.

“Dari 643 Hektar itu, sebanyak 171 hektar sudah siap tanam sementara 472 hektar merupakan CPCL yang akan diolah,” rincinya.
Program Perluasan Areal Tanam baru tersebut lanjut Jumrad, masih akan bertambah sebab belum satu desapun dari wilayah poleang yang memasukkan Kelompok Tani dan CPCLnya.

Menurut Jumrad, lahan yang akan diolah tersebut akan dibuatkan Nota Kesepahaman dengan pihak Kelompok Tani. “Penandatanganan Nota Kesepahaman itu merupakan salah satu syarat yang harus dilakukan untuk memudahkan pihak kelompok tani mulai dari pendistribusian bantuan hingga pemasaran hasil produksi,” terangnya.

Nota Kesepahaman Sangat Diperlukan

Menanggapi program Gempita untuk penandatanganan Nota Kesepahaman, Kepala Perum Bulog Bombana, A. Nurhayati menyatakan kesepakatannya. “Ini perlu ditindaklanjuti juga dengan pihak petani padi sawah,” katanya

Di Bombana kata Nurhayati, produksi gabah pada areal persawahan yang sangat luas tidak teridentifikasi total kuantitasnya, sebab tidak ada satu kelompok tanipun yang menjual produksinya ke pihak Bulog.

“Kami sudah siap untuk menadah produksi petani sesuai dengan anggaran yang ada, tetapi pihak petani yang mendapatkan bantuan dari pemerintah itu lebih memilih menjual produknya kepada para tengkulak,” terangnya.

Baca Juga : Gempita-Pemda Muna Siapkan 25 Ribu Hektar Jagungkan Lahan Tidur

Oleh karena itu, dengan adanya Nota Kesepahaman antara pemerintah atau pihak Gempita dengan kelompok tani sudah merupakan satu solusi untuk memutuskan mata rantai dengan tengkulak.

“Ini perlu disosialisasikan lebih jauh sehingga semua stakeholder yang ada dapat terlibat seperti Jasindo dan Perbankan,” tandasnya. *

 

Reporter : Sri Rahayu
Editor : Rustam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini