ZONASULTRA.COM,WANGGUDU– Sejumlah warga yang terdampak terjangan banjir di Kabupaten Konawe Utara (Konut) membuat transportasi alternatif berupa gethek atau yang lebih dikenal dengan rakit. Gethek yang terbuat dari bambu itu selain digunakan warga untuk penyebrangan dari satu wilayah ke wilayah lain yang terkena banjir juga dimanfaatkan untuk mengangkut harta benda warga korban banjir.
Kardin (38) warga langkikima mengatakan, gethek yang dibuatnya bersama sejumlah warga itu terbuat dari bambu tua yang disusun mamanjang dan diikat menggunakan tali rotan. Gethek yang dibuat kardin memiliki panjang 10 meter dan lebar 6 meter.
Armada altrenatif pengganti kapal itu, lanjut Kardin, digunakan warga untuk mengangkut barang-barang dan warga korban banjir menyebarangi jalan yang tertutupi banjir, juga menyebrangkan kendaraan jenis roda dua sesuai beban muatan.
(Berita Terkait : Banjir Setinggi 4 Meter Terjang Tiga Desa di Konut)
“Cuma ini cara satu-satunya untuk dapat menyeberang supaya tidak rusak barang-barang,”ujar Kardin
Sementara Dinas Sosial (Dinsos) Konut saat di komfirmasi Selasa (22/5/2018) menerangkan, kondisi air sudah mulai surut, namun masih merendami rumah-rumah warga.
“Informasi tim kami sudah mulai turun air, kami masih terus melakukan pengawasan dan pemantauan di lapangan untuk melihat kondisi rumah dan warga yang jadi korban banjir. Nanti kami infokan perkembangannya di sana seperti apa,” ungkapnya.
(Berita Terkait : Banjir Konut, Jalur Darat Penghubung Sulteng dan Sultra Lumpuh)
Seperti di ketahui, dari data BPBD Konut sebanyak 79 rumah warga yang tersebar di 3 desa yakni Polara Indah, Landawe dan Tamba Kua diterjang banjir bandang, Senin (21/5/2018). Salah satu penyebab banjir akibatkan curah hujan yang terus turun sehingga meluapkan Sungai Wiwirano.
Tercatat, untuk Desa Polora Indah Kecamatan Langgikima sebanyak 34 rumah, Landawe 20 rumah dan Desa Tamba Kua Kecamatan Landawe sebanyak 25 rumah terendam banjir
7 rumah di antaranya hanyut di hantam arus berasal dari Sungai Wiwirano dengan ketinggian air 4 meter, 3 di antaranya rusak berat. Tak ada korban jiwa namun, kerugian di taksir mencapai miliaran rupiah. (B)