ZONASULTRA.COM, KENDARI – Meski telah mendapat surat rekomendasi sementara dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP), untuk diusung maju sebagai bakal calon (balon) Bupati Konawe Selatan (Konsel), namun rupanya posisi Surunuddin untuk menggunakan Partai Golkar sebagai kendaraan politiknya masih harus menunggu hasil survei terakhir yang dilakukan partai berlambang pohon beringin itu.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra) Herry Asiku menggatakan posisi Surunuddin masih belum aman, meski sudah mendapatkan surat rekomendasi dari DPP. Kata Herry, Golkar bisa meninggalkan Surunuddin, jika ternyata elektabilitasnya anjlok. Kata Herry surat rekomendasi sementara untuk Surunuddin keluar pada Maret lalu.
“Kalau wartawan mengatakan belum aman, ya itu. Tergantung survei masing-masing, dan kalau ada sesuatu masalah ya akan kita revisi,” kata Herry melalui sambungan teleponnya, Sabtu (20/6/2020).
Wakil Ketua DPRD Sultra itu menuturkan, pada Pilkada Konsel, Golkar masih menunggu survei terakhir yang dilakukan untuk menentukan balon yang bakal diusung, meski sudah ada rekomendasi sementara yang dikeluarkan. Sababnya di sana ada kader Golkar yang lain, yang juga memiliki elektabilitas bagus di masyarakat.
Kader Golkar yang dimaksud itu, kata Herry adalah Irham Kalenggo. Kata dia, DPD Golkar Sultra telah meminta DPP untuk mengeluarkan surat rekomemdasi kepada Irham Kalenggo untuk diusung sebagai balon bupati. Permintaan untuk mengeluarkan surat rekomendasi ini karena ada aspirasi atau permintaan dari sejumlah pengurus komisariat cabang (Komcat) dan pengurus DPD II Golkar Konsel.
“Iya kita usulkan begitu, supaya Golkar itu betul-betul mensosialisasikan diri bahwa ada calonnya Golkar, karena dua-duang bagus. Untuk permintaan ini sementara berproses di DPP,” ujarnya.
Herry mengatakan, Irham Kalenggo dan Surunuddin merupakan kader terbaik Golkar di Konsel. Keduanya sama-sama memiliki andil besar dalam membesarkan Golkar.
Kata dia, sambil menunggu survei terakhir yang dilakukan Golkar, pihaknya meminta Surunuddin dan Irham agar bisa mensosialisasikan diri mereka ke masyarakat. Dan ada kesepakatan survei siapa yang tertinggi maka harus saling mendukung.
“Kita sepakat, siapa yang bisa memakai Golkar adalah yang memiliki survei tertinggi. Tapi tidak tertutup kemungkinan keduanya bisa dipasangkan untuk maju sebagai balon bupati dan wakil bupati,” katanya.
Sementara terkait kapan surat rekomendasi Golkar untuk Pilkada tujuh daerah di Sultra dikeluarkan, Herry menjawab paling lambat rekomendasi keluar akhir bulan Juli 2020. (a)