
ZONASULTRA.COM, KENDARI – Demi menghadirkan pangan sehat untuk masyarakat, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Kendari yang ditandai dengan penandatanganan kerja sama di salah satu hotel di Kendari pada Selasa (25/5/2021).
Penandatanganan kerja sama tersebut merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan BPOM yaitu advokasi keamanan pangan terpadu dalam rangka kegiatan desa pangan aman, pangan jajanan anak sekolah dan pasar aman berbasis komunitas.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan bahwa sangat penting bagi konsumen untuk mengetahui apa yang dimakannya, kandungannya dan manfaatnya. Kata dia, ke depan orang harus transparan dan semakin terbuka, harus tahu apa keunggulan yang ditawarkan ke masyarakat sehingga masyarakat punya banyak pilihan.
“Kami berharap semua stakeholder terkait juga bisa dilibatkan sehingga tumbuh kembangnya kuliner yang sekarang diinisiasi oleh masyarakat Kota Kendari bisa terproteksi dan dipastikan keamanannya dari sisi medis,” ujar Sulkarnain.
Jumlah usaha mikro kecil dan menegah (UMKM) Kota Kendari ada sekitar 41 ribu, meskipun yang melengkapi data baru sekitar 13 ribu dan didominasi oleh usaha makanan. Oleh karenanya, dengan adanya kegiatan ini, Wali Kota berharap koordinasi BPOM dengan Pemkot Kendari semakin intens karena pangan yang aman dan sehat jadi tanggung jawab bersama.
Selain itu, Kepala BPOM Kota Kendari, Yoseph Nahak Klau mengatakan sampai dengan tahun 2017 pengawasan obat dan makanan kurang efektif. Oleh karena itu, Presiden melalui Inpres nomor 3 tahun 2017 menginstruksikan kepada bupati/wali kota agar melakukan koordinasi intensif dengan BPOM.
Baca Juga :
Terapkan Layanan Berbasis Digital, Pemkot Kendari Masuk 20 Besar Kota/Kabupaten Indeks Literasi Digital
“Hal ini untuk meningkatkan efektivitas pengawasan obat dan makanan karena menyangkut hajat hidup masyarakat,” ucapnya.
Tantangan saat ini adalah bagaimana memproteksi UMKM sehingga produk yang dihasilkan itu aman untuk dikonsumsi dengan memenuhi standar mutu. Kemudian kata dia, harus punya daya saing sehingga bisa keluar di pasar yang lebih luas. (B)
Penulis: M11
Editor: Muhamad Taslim Dalma












