ZONASULTRA.COM, KENDARI – Aparat gabungan TNI-POLRI belum dapat mengungkap penyebab meninggalnya anggota TNI Serda Rusdi (36). Pasalnya, sejak ditemukan tewas tergantung, Rabu (19/8/3/2020) aparat keamanan masih melakukan penyelidikan hingga hari ini, Senin (24/8/2020).
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bombana AKBP Andi Herman menyatakan, meski telah memeriksa banyak saksi, namun pihaknya belum bisa menyimpulkan anggota TNI yang bertugas sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) itu bunuh diri atau dibunuh.
“Belum ada perkembangan, belum bisa kita simpulkan penyebab meninggalnya,” tutur AKBP Andi Herman melalui sambungan telepon, Senin (24/8/2020).
Hingga kini, pihaknya bersama Detasemen Polisi Militer (POM) TNI telah memeriksa lebih dari 10 saksi. Kendati demikian, ia belum mau menjelaskan lebih jauh hasil pemeriksaan saksi-saksi tersebut, sebab proses penyelidikan terus dilakukan.
“Kita kasi terang dulu, baru supaya kita ini (publikasi), takutnya banyak berita-berita hoax yang beredar, jadi sengaja kita diam, saat ini kita lakukan penyelidikan terus,” katanya.
“Yang pasti, nanti ada faktanya di lapangan lalu kita sampaikan hasil penyelidikan kita,” tukas dia.
Sementara itu, Kepala Desa Rahantari Ebiet mengaku ikut diperiksa dalam penyelidikan kasus meninggalnya seorang Babinsa tersebut. “Saya lagi ditanya-tanya (diperiksa). Iya (soal tewasnya Babinsa),” ungkapnya saat dihubungi melalui telepon.
Sebelumnya, Serda Rusdi yang baru 6 bulan bertugas ini, ditemukan tak bernyawa dengan leher terlilit tali di pohon jambu Desa Rahantari, Kecamatan Kabaena Barat, Kabupaten Bombana, Rabu (19/8/2020) sekitar pukul 06.00 Wita. Almarhum saat itu tengah mengenakan seragam TNI.
Tampak kedua tangannya dalam posisi terikat dan diletakkan di belakangnya. Sementara, satu kaki kanannya menyentuh tanah di lokasi kebun jambu. Di tempat kejadian, ditemukan tas dan topi korban. Motor korban juga diletakkan di pinggir jalan berjarak 30 meter dari lokasi Rusdi tergantung.
Hasil autopsi dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra menyatakan, Serda Rusdi meninggal setelah jalan napas di bagian leher terhalang. Diduga akibat lilitan tali itu yang diikat di dua batang pohon. (a)