Harga Bahan Pangan di Kolut Mulai Merangkak Naik

264
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perdagangan Kolut Nurbaeti Passa
Nurbaeti Passa

ZONASULTRA.COM,LASUSUA– Memasuki hari ke-8 bulan suci Ramadan, harga bahan pangan di beberapa pasar Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai mengalami kenaikan. Selain cabai rawit, kenaikan harga telur ayam dan sayur-mayur mulai terlihat di pasar tradisional.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perdagangan Kolut Nurbaeti Passa mengatakan harga kebutuhan pokok menjelang puasa hingga memasuki awal puasa selalunya mengalami kenaikan harga tapi tidak terlalu signifikan. Hal ini selalu terjadi setiap tahunnya saat bulan ramadan.

Saat ini beberapa bahan pangan masih terpantau normal meski ada beberapa di antaranya sudah mulai merangkak naik seperti jenis sayur mayur jenis cabai rawit dan telur ayam, namun daging ayam, minyak, gula, bawang merah dan bawang putih dan beberapa kebutuhan dapur lainnya masih stabil.

BACA JUGA :  Pemkab Kolut Tanam Perdana Talas Jepang

“Dari hasil pantauan kami, awal ramadan yang mengalami kenaikan yakni cabai dari Rp50 ribu per kg sudah mencapai Rp70 ribu, disusul telur ayam sudah mencapai Rp50 ribu per rak yang sebelumnya harga normal Rp40 ribuan,” kata Nurbaeti kepada awak Zonasultra.Com, Selasa (20/4/2021).

Dikatakannya, kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut terjadi hingga pertengahan puasa. Setelah itu biasanya turun lagi, lalu mendekati lebaran harganya naik lagi. Olehnya itu pihaknya bakal melakukan pemantauan di tiga titik pasar tradisional yakni Pasar Mateleuno Desa Saludongka, Pasar Beringin Kelurahan Lapai dan Pasar Sentral Lacaria Lasusua.

Tujuh hari menjelang lebaran pihaknya bakal melakukan pengecekan kembali dengan melibatkan Satgas Pangan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) serta organisasi perangkat daerah (OPD) yang terkait. Jika ada harga yang mengalami lonjakan bakal dilakukan pasar murah di beberapa titik di Kolut.

BACA JUGA :  Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kolut Diduga Pungli

“Kami akan terus melakukan pemantauan dan untuk mengantisipasi lonjakan harga kami bersama TPID akan menggelar pasar murah,” ujarnya.

Terpisah, salah seorang pedagang telur ayam di Kolut Herliani mengatakan kenaikan harga kebutuhan pokok sudah terjadi beberapa hari lalu, akibatnya dirinya harus mengurangi pasokan telur dari distributor sebab dia kwatirkan rugi dan tidak bisa terjual ke konsumen.

“Harga pada naik jadi permintaannya juga berkurang, makanya saya juga harus mengurangi pasokan,” tandasnya. (B)

 


Kontributor: Rusman
Editor: Muhamad Taslim Dalma