ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat inflasi yang terjadi di Sultra masih didorong oleh naiknya harga bahan pangan dan sayur-sayuran. Meski begitu, hingga akhir tahun 2016 ini, inflasi di Sultra diperkirakan masih sesuai target pemerintah sebesar 3,5 ± 1 persen.
“Artinya bisa ditambah satu atau dikurangi satu. Jadi ada range 2,5 sampai 4,5,” kata Harisudin, Deputi Kepala Perwakilan BI Sultra Bidang Ekonomi Moneter ditemui di ruang kerjanya, Jumat (4/11/2016).
Menurutnya, inflasi di Sultra dari tahun lalu sampai akhir tahun ini masih sebesar 3 persen. Masih ada jarak yang panjang karena batas maksimumnya sampai 4,5 persen. Sampai akhir tahun nanti, tidak akan terjadi kenaikan inflasi sampai satu persen. Inflasi biasa berkisar 0,1 persen sampai 0,2 persen.
Harisudin menambahkan, untuk menekan tingkat inflasi pihaknya terus melakukan koordinasi dengan seluruh pemerintah daerah di Sultra membentuk tim pengendalian inflasi daerah (TPID). TPID bertugas memantau pergerakan harga di masing-masing daerah. Jika terjadi sedikit kenaikan harga, TPID akan melakukan pengintervensian ke pasar melalui Bulog dan Pertamina. (B)
Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati