Harga Beras dan Ikan Naik, Bisa Dorong Inflasi di Sultra

90
Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sultra Muhammad Ali
Muhammad Ali

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatatkan harga beras dan ikan saat ini mengalami kenaikan. Kedua komoditi ini pun diprediksi akan memberikan pengaruh pada inflasi yang terjadi di Januari 2018.

Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sultra Muhammad Ali
Muhammad Ali

Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Sultra Muhammad Ali mengatakan harga beras Konawe naik menjadi Rp10.120 per kilogram. Dimana harga sebelumnya Rp10.080 per kilogram. Harga beras 48 dari Rp9.920 per kilogram menjadi Rp per kilogram, sedangkan harga beras Ciliwung Rp10.000 dari Rp9.920 per kilogram.

Sementara itu, saat masyarakat membeli per karung seberat 50 kilogram, biasanya pedagang membandrol dengan harga Rp400.000 per karung. Namun saat ini naik hingga Rp500.000 per karung.

“Memang terjadi pergerakan harga dari sebelum memasuki pergantian tahun hingga saat ini,” ujar Ali saat ditemui di ruangannya, Senin (8/1/2018).

BACA JUGA :  7 Keunggulan MacBook Air yang Membuatnya Jadi Pilihan Utama

Hal ini disebabkan masih adanya beras dari sentra produksi yang dijual keluar dari daerah Sultra. Mengingat, belum terdapat regulasi untuk membatasi perdagangan beras. Adapun peraturan yang ditetapkan baru dalam tahap regulasi untuk penetapan harga eceran tertinggi (HET).

Selain itu, harga ikan juga mengalami kenaikan. Jelasnya, naiknya harga ikan, disebabkan nelayan yang belum kembali melakukan aktifitas pasca tahun baru. Juga, karena faktor cuaca yang menjadi andil nelayan tidak turun melaut.

“Salah satu fenomena yang kita tidak menduga,” tambahnya.

Ia juga menyebutkan hasil produksi ikan di Pelabuhan Perikanan Samudera disuplai ke wilayah lain. Memang sedikit sulit untuk melakukan pencegahan, karena lalu lintas perdagangan bersifat bebas. Dan tidak ada alasan untuk melarang nelayan melakukan perdagangan di luar wilayah Sultra.

BACA JUGA :  Realisasi Belanja Negara di Sultra Tahun 2023 Sebesar Rp29 Triliun

“Harga mungkin lebih tinggi diluar, dibandingkan di Sultra. Jadi petani maupun nelayan juga menjualnya ke luar,” jelasnya.

Pihaknya, memprediksikan di Januari akan terjadi inflasi. Karena kedua komoditi tersebut rentan dan memiliki presentase yang cukup tinggi dalam mempengaruhi inflasi. Mengantisipasi hal itu, tentunya, Disperindag, Satgas Pangan, dan semua pihak terkait akan membicarakan operasi pasar yang akan dilakukan oleh Bulog. Dengan terus melakukan operasi pasar sampai harga beras menjadi normal kembali.

Namun, ungkapnya masih ada kendala di beberapa pasar, dimana pedagang menolak operasi pasar yang dilakukan oleh Bulog. Olehnya itu, untuk mengantisipasi itu pihaknya bersama Bulog menyurati pihak kepolisian untuk membantu terlaksananya operasi pasar agar berjalan dengan lancar. (B)

 

Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini