ZONASULTRA.ID, UNAAHA – Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa (KSK) kembali membawa harum nama Kabupaten Konawe di kancah nasional.
Kerja nyata Kery mendapat penghargaan prestasi penyelenggaraan pemerintah daerah dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Penghargaan itu diberikan langsung Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian saat upacara peringatan Hari Otonomi Daerah XXVII di Makassar, Sulawesi Selatan bersama sejumlah kepala daerah lainnya, Sabtu (29/4/2023).
Kabupaten Konawe menjadi satu-satunya daerah di kawasan Indonesia Timur yang menerima penghargaan ini berdasarkan evaluasi penyelenggaraan pemerintah daerah (EPPD) 2022.
Di bawah kepemimpinan Kery Saiful Konggoasa, Kabupaten Konawe memperoleh indeks skor 3.53 dengan status kinerja tinggi.
Secara berturut-turut, 10 Bupati yang berkinerja tertinggi tersebut adalah Banyuwangi (Jatim), Sumedang (Jabar), Badung (Bali), Karanganyar (Jateng), Sidoarjo (Jatim), Kulon Progo (DIY), Wonogiri (Jateng), Hulu Sungai Selatan (Kalsel), Konawe (Indonesia Timur) dan Bojonegoro (Jatim).
Untuk level gubernur, ada tiga provinsi yang ditetapkan Kemendagri sebagai daerah berkinerja tertinggi yakni Jateng (Ganjar Pranowo), DIY (Sri Sultan Hamengku Buwono X) dan Jawa Timur (Khofifah Indar Parawansa).
Kemendagri juga menetapkan 10 wali kota yang berkinerja tertinggi. Dan, dari 10 wali kota, Kota Kendari dan Baubau tak termasuk di dalamnya.
Baca Juga :
Ini Harapan KSK di HUT Konawe ke-63
Kesepuluh wali kota berkinerja terbaik tersebut secara berturut-turut Semarang, Surabaya, Surakarta, Bogor, Denpasar, Makassar, Serang, Tangerang, Medan, dan Parepare.
Prestasi yang diterima Bupati dengan akronim KSK itu disebut-sebut sebagai bukti dalam memimpin Kabupaten Konawe selama dua periode.
Dalam sambutannya, Menteri Tito Karnavian mengatakan, prestasi yang diterima kepala daerah ini sebelumnya telah dilakukan seleksi dan pengujian yang dilakukan secara objektif.
“Terima kasih banyak kepada para penerima penghargaan 3 provinsi, 10 kabupaten, 10 Kota,” ujar Tito.
Ia berharap, penghargaan ini semakin memberikan motivasi semua pihak untuk terus dapat melaksanakan tugas sesuai dengan sistem otonomi daerah yang ada.
“Bagi bapak-bapak, ibu-ibu, rekan-rekan yang belum mendapatkan penghargaan masih banyak kesempatan untuk mendapatkan penghargaan di bidang yang lain,” tambahnya.
Tito juga menambahkan, pemerintah yang belum mendapat penghargaan ini juga agar dalam momentum ini melakukan instrospeksi dan kontemplasi bagaimana berprestasi.
Mantan Kapolri ini menjelaskan, ujung akhir otonomi daerah adalah untuk mencapai kemandirian fiskal yang ditandai dengan pendapatan asli daerah (PAD) yang lebih banyak daripada transfer pusat.
Sementara itu, KSK mengaku biasa-biasa saja karena yang dilakukan selama memimpin Konawe adalah sesuatu yang memang telah diprogramkan sesuai visi dan misi.
“Kepedulianku selama ini justru tertuju pada kebutuhan dasar. Bagaimana infrastruktur penting yang dibutuhkan masyarakat, yang dibutuhkan petani. Bagaimana infrastruktur pendidikannya, kesehatannya. Dan, alhamdulillah, pertumbuhan ekonomi Konawe jauh di atas rata-rata bahkan pertumbuhan ekonomi Konawe justru menyuntik pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara,” ungkap Kery
“Artinya, penghargaan Kemendagri ini kita senang dan bangga di satu sisi, di sisi lain, ini adalah tantangan untuk lebih baik lagi. Dan, insyaallah, ketulusan dan sukses yang kita raih di Konawe, itu juga yang mendorong saya berpikir membangun kabupaten lain. Dengan cara apa? Ya, mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur Sultra,” tutur KSK.
Kinerja tertinggi yang dinobatkan Kemendagri kepada pemerintahan KSK di Konawe, dinilai oleh KSK sebagai penambah semangat dalam rencana besarnya mencalonkan diri sebagai Gubernur Sultra. Kata KSK, Sultra ini luas, topografinya menantang sebagai provinsi kepulauan, sumber daya alamnya luar biasa.
“Jika tak dikelola secara bijak, jika dikelola atas dorongan kepentingan diri dan kelompok, saya khawatir, sumber daya alam yang mestinya untuk kesejahteraan, justeru berubah menjadi kerugian dan mungkin juga malapetaka. Karena itu, saya ingatkan warga Sultra, hati-hati memilih pemimpin. Sultra ini daerah kaya,” pungkas KSK.
Turut hadir dalam penerimaan penghargaan ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Konawe, Dr Ferdinand Sapan, Kepala Bappeda Konawe, Sri Ani, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Konawe, drg Mawar Taligana dan Kepala Dinas Sosial Konawe, Agus Suyono. (Adv)