ZONASULTRA.COM,KENDARI– Direktur Pasca Rehabilitasi Deputi Bidang Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, Brigjen Pol. dr. Budiono, MARS, memastikan tes narkoba calon kepala daerah (kada) di Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak akan diulang lagi.
Hal ini disamapikan Budiono usai menjadi narasumber dalam rapat Teknis Layanan Pasca Rehabilitasi Berkelanjutan yang dilaksanakan di Swiss-belhotel siang ini, (11/10/2016).
Ia mengungkapkan, proses pemeriksaan ulang di pusat terhadap 11 pasang calon kepala daerah yang ada Sultra, karena permintaan dari pihak komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Kita juga kan sama-sama tau kalau kemampuan di wilayah itu punya keterbatasan. Nah, kalo sudah di pusat itu tidak diragukan lagi hasilnya,” ungkapnya.
“Kalau ada riak-riak masyarakat untuk meminta ulang pemeriksaan, itu kan hak mereka, lagian kita kan tau ini kan politik, jadi wajarlah ada yang seperti itu,” ujarnya.
(Artikel Terkait : Tes Narkoba Calon Kada, Granat Sultra Desak BNN Profesional)
Budiono mengakui jika peralatan yang ada di BNN Provinsi Sulawesi Tenggara itu sangat sederhana, jadi wajarlah jika KPU meminta tes ulang di pusat.
“Di Sultra kan lengkapnya cuma tersedia tes urin saja, nah untuk tes rambut itu belum memadai. Nah, kita tau kan tes urin ini dia bisa mendeteksi seminggu saja paling lama. Kalau rambut itu bisa sampai enam bulan,” jelas Budiono.
(Artikel Terkait : Ini Alasan KPU Rahasiakan Hasil Tes Narkoba Calon Kada 7 Daerah)
Lebih lanjut Budiono menjelaskan, jika BNN Sultra hanya membantu pihak KPU saja, karena mereka minta untuk dibantu dalam pelaksanaan seleksi calon kepala daerah.
Untuk diketahui, sebelumnya ada sejumlah masyarakat yang melakukan demonstrasi di kantor BNN Provinsi Sultra menuntut agar dilaksanakan lagi tes ulang terhadap salah satu kandidat calon kepala daerah asal Kabupaten Bombana.
(Artikel Terkait : Desak Hasil Tes Narkoba 7 Daerah Pilkada Dibuka, Mahasiswa Segel Kantor KPU Sultra)
Aksi protes kembali dilakukan sekelompok warga di kantor KPU Sultra, Selasa (11/10/2016). (B)
Reporter : Lukman Budianto
Editor : Rustam
