Hingga Juni 2022, Realisasi APBN di Sultra Tunjukkan Kinerja Baik

41
Hingga Juni 2022, Realisasi APBN di Sultra Tunjukkan Kinerja Baik

ZONASULTRA.ID, KENDARI – Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Sulawesi Tenggara (Sultra) menunjukkan kinerja yang baik hingga Juni 2022.

Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Sultra Syaiful mengatakan, pihaknya akan terus mendorong kinerja belanja APBN pada Juli ini.

“Khususnya akselerasi belanja barang dan belanja modal, serta akselerasi belanja DBH dan DAK,” ucapnya di Kendari pada Kamis (21/7/2022).

Lanjut Syaiful, APBN diharapkan akan terus membaik guna mendukung pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasional. Selain itu, belanja negara juga terus diakselerasi untuk memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.

Dari sisi belanja negara, pagu sebesar Rp22 triliun, yang terealisasi hingga Juni 2022 yakni sebesar Rp10 triliun atau 46,79 persen. Sementara dari sisi belanja pemerintah pusat, pagu sebesar Rp6,7 triliun dan yang terealisasi sebesar Rp2,8 triliun atau 41,86 persen.

Dari sisi realisasi belanja pegawai mencapai Rp1,1 triliun atau 46,0 persen dari pagu APBN, turun sebesar Rp66 miliar atau 5,46 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021. Sementara dari sisi realisasi belanja barang mencapai Rp1 triliun atau 38,62 persen dari pagu APBN yang turun sebesar Rp54 miliar atau -5,01 persen dari periode yang sama 2021.

Selanjut, belanja modal mencapai Rp647 miliar atau 35,28 persen dari pagu APBN yang turun sebesar Rp514 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Serta realisasi belanja sosial mencapai Rp3,5 miliar atau 46,27 persen dari pagu APBN yang naik Rp260 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Untuk transfer ke daerah dan dana desa menggunakan pagu sebesar Rp15 triliun dengan realisasinya sebesar Rp7,7 triliun atau 48,89 persen,” tambahnya.

Peningkatan realisasi Dana Alokasi Umum (DAU) dan dana desa mendorong peningkatan realisasi TKDD pada periode ini. Sedangkan komponen belanja bantuan sosial mengalami pertumbuhan dan tidak sebanding dengan kontraksinya belanja pegawai, barang serta modal. (B)

 


Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini