ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Dari enam kuota yang disediakan untuk honorer Kategori Dua (K2) dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), jumlah pendaftarnya hingga hari ini, Senin (15/10/2018) hanya tiga orang.
Minimnya jumlah pendaftar honorer K2 di Bombana ini dikemukakan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Bombana, Rusman Ijha kepada awak ZONASULTRA.COM.
Kata dia, jumlah pendaftar CPNS di Bombana telah mencapai 1.339 orang. Dari jumlah tersebut hanya tiga orang pendaftar honorer K2, yakni dua orang dari tenaga honorer guru dan 1 orang tenaga kesehatan.
Sementara pendaftar terbanyak melalui jalur umum terdapat pada tenaga guru yang telah mencapai 809 orang dan pendaftar untuk tenaga kesehatan mencapai 527 orang. Padahal, pihaknya hanya membuka 48 kuota untuk formasi guru.
(Baca Juga : 363 Guru Honorer Bombana Tak Bisa Ikut Tes CPNS)
Menurutnya, minimya pendaftar K2 di daerah itu terkendala persyaratan, khususnya pada jenjang ijazah dan usia. Sehingga para honorer yang terdiri dari 34 Orang untuk guru plus satu orang di tenaga kesehatan yang memenuhi syarat, mayoritas memilih mendaftar di formasi umum.
Total, 132 kuota CPNS di Bombana. 78 untuk tenaga Kesehatan dan 48 untuk tenaga guru termasuk satu porsi untuk penyandang disabilitas dan honorer K2 yang ditarget 6 orang,” ungkapnya.
Walau begitu, dia memprediksi jumlah itu masih akan bertambah hingga batas akhir pendaftaran pukul 23.59 Wita, pada hari Selasa (16/10/2018) besok.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengadaan, Pensiun dan Informasi Aparat BKPSDM Bombana, Andi Gusti Galigo mengakui jika formasi guru menempati urutan pertama dalam jumlah pendafatar. Namun, apabila dilihat dari segi jumlah bidang pendaftaran, maka perawat ahli pertama dan guru agama islam ahli pertama lebih mendominasi jumlah pendaftar di Bombana.
“Bombana memang masih minim tenaga guru dan kesehatan. Makanya sangat diprioritaskan. Untuk data PNS Kesehatan berada di kisaran 488 orang, PNS guru sebanyak 1.257 Orang. Data ini masih berstatus tentatif dan dalam tahap digitalisasi,” ujarnya. (B)
Reporter : Muhammad Jamil
Editor : Abdul Saban