ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sebanyak 35 tenaga kesehatan baik dokter dan perawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Kendari menjalani isolasi dan masuk sebagai orang dalam pemantauan (ODP) sejak Jumat (20/3/2020).
Ke-35 petugas itu di antaranya 4 dokter dan 31 sisanya perawat. Mereka bertugas di gedung unit gawat darurat (UGD) dan gedung isolasi. Sebanyak 17 tenaga medis diisolasi di rumah, sementara 18 yang lain diisolasi di ruang VVIP rumah sakit plat merah tersebut.
(Baca Juga : Tenaga Medis di IGD RS Bahteramas Sultra Mogok, Ini Penyebabnya)
Pelaksana tugas (Plt) RSUD Bahteramas dr. Sjarif Subijakto mengatakan, 35 tenaga medis itu diisolasi karena mengeluhkan demam, batuk, flu biasa tanpa sesak dan pernah berkontak erat dengan tiga pasien yang dinyatakan positif Covid-19.
Keputusan isolasi dilakukan setelah melakukan identifikasi rekam jejak kontak selama ketiga pasien pasien positif Covid-19 masuk melalui UGD hingga ke gedung isolasi. Ketiga pasien itu diketahui mempunyai riwayat perjalanan dari umrah di Arab Saudi.
“Karena ternyata sudah pernah kontak dengan pasien yang asal Kambu. Isolasi ini diinisiasi oleh rumah sakit. Mereka tidak bisa mengisolasi diri, tapi harus melalui pimpinan,” ujar Sjarif Subijakto saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Jumat (20/3/2020).
(Baca Juga : Tak Punya Masker, RSUD Bahteramas Batalkan 5 Rencana Operasi)
Dari 35 tenaga medis ini belum ada satupun yang diambil sampel swab-nya oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra. Nantinya, setelah sampel diambil akan dikirim ke laboratorium badan penelitian dan pengembangan (Balitbang) rujukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Iya. Masih harus dikirim swab ke Jakarta. Tapi yang masih sehat tetap menjalankan tugas sesuai sift dan yang kurang sehat saya minta istirahat dulu,” kata dia. (A)