Ini Alasan BI Sultra Optimis Ekonomi Tumbuh Hingga 7,2 Persen

Ini Alasan BI Sultra Optimis Ekonomi Tumbuh Hingga 7,2 Persen
BANK INDONESIA - Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) Suharman Tabrani (tengah) saat memberikan pemaparan tentang perekonomian Sultra tahun 2019, Selasa (12/2/2019) di Swissbel Hotel Kendari. (ILHAM SURAHMIN/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) optimis pertumbuhan ekonomi tahun 2019 bakal tumbuh lebih tinggi dibanding tahun 2018, angkanya sekitar 6,8 hingga 7,2 persen.

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Sultra Suharman Tabrani menjelaskan, ada empat faktor pendukung yang menjadi alasan pihaknya optimis, jika ekonomi 2019 akan tumbuh lebih baik.

Pertama, pelaksanaan pesta demokrasi 2019 mulai dari pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) akan memberikan sumbangsi yang cukup bagi pertumbuhan ekonomi.

Pasalnya, dalam kegiatan Pemilu terjadi kegiatan ekonomi yakni belanja langsung yang cukup besar dilakukan oleh sejumlah pihak terkait, diantaranya partai. Kemudian, kegiatan lain seperti kampanye.

“Hukum ekonomi makro jelas, dimana kegiatan ekonomi meningkat di suatu daerah maka akan memberikan dampak kepada geliat pertumbuhan ekonomi,” kata Suharman dalam acara Bicang Bareng Media (BBM), Selasa (12/2/2019) di Swissbel Hotel Kendari.

Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Sultra, Surya Alamsyah menganjurkan, faktor kedua yakni, mulai beroperasi sejumlah proyek strategis.

Proyek strategis yang dimaksud ini adalah proyek nasional pemerintah pusat yang dibangun di Sultra. Misalnya Kendari New Port yang ditargetkan beroperasi tahun ini.

BI menilai dengan beroperasinya salah satu tol laut yang dicanangkan Presiden Joko Widodo ini akan mempercepat akselerasi pembangunan di Bumi Anoa.

Di mana arus keluar masuk barang modal akan lebih cepat, termasuk ini juga akan mendorong kinerja ekspor Sultra.

Kemudian, proyek bendungan Ladongi yang progresnya sudah 32 persen pembangun fisik dan ditargetkan usai tahun 2020 mendatang.

Faktor ketiga, adanya proyek strategis dari pemerintah seperti pembangunan rumah sakit jantung, pembangun perpustakaan bertaraf internasional, pembangunan kawasan wisata Toronipa, dan pembangunan jembatan penghubung Pulau Muna dan Buton.

Keempat, aktifnya sejumlah Smelter di Bumi Anoa. Salah satunya, pembangunan Smelter milik PT VDNI Morosi yang perkirakan tahun 2019 ini akan beroperasi penuh.

“Tentu ini juga akan menjadi nilai tambah pada pertumbuhan ekonomi kita,” pungkasnya.

Selain itu, Suharman menambahkan, ada dua faktor yang dinilai akan memberikan dampak yang kurang baik pada pertumbuhan ekonomi tahun 2019 yakni diprediksi masih berlangsungnya perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat serta turunnya nilai mata uang Yuan.

Kedua faktor ini, menurut Suharman akan memberikan dampak pada kinerja ekspor secara umum. (a)

 


Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini