ZONASULTRA.COM, KENDARI – Naik turunnya aset kripto merupakan hal yang wajar terjadi dan memang berlangsung begitu cepat. Meskipun harga aset kripto ditentukan 100 persen dari pasar, sebenarnya para investor (khususnya pemula) bisa memilih aset kripto mana yang harus dibeli melalui analisis fundamental.
CEO Indodax Oscar Darmawan menyarankan para pemula untuk melakukan riset sederhana terlebih dahulu. Proses ini bertujuan untuk memahami terlebih dahulu mengenai profil risiko investor serta mendapatkan informasi mengenai aset kripto yang akan dibeli.
“Untuk investor pemula memang lebih baik membeli Bitcoin dan Ethereum dulu karena kedua kripto tersebut adalah kripto yang kapitalisasi pasarnya tertinggi. Namun, jika ingin membeli kripto selain dua kripto tersebut, para investor diharapkan dapat melakukan proses riset berupa searching terlebih dahulu,” katanya melalui siaran pers, Jumat (4/2/2022).
Proses riset yang dimaksud adalah mencari tahu terlebih dahulu aset kripto yang akan dibeli itu apa melalui website. Tidak hanya itu, proses riset yang dimaksud juga berarti mencari informasi mengenai seluk beluk investasi kripto serta teknologi blockchain yang bisa dilakukan di kanal edukasi belajar trading bitcoin online dari Indodax, yaitu Indodax Academy.
Kemudian proses screening. Proses screening terbagi dua, pertama yaitu menyaring aset kripto yang akan dibeli dari beberapa aset kripto terpilih dalam proses riset. Proses screening yang kedua adalah screening profil resiko masing masing.
“Yang harus dipahami, investor yang masuk kripto bukanlah investor dengan profil resiko konservatif karena seperti yang kita tahu naik turun kripto itu sangat cepat. Jadi memang yang mau investasi di kripto lebih cocok yang memiliki profil risiko agresif atau agresif moderat,” tambah Oscar.
Analisis Fundamental
Setelah melakukan proses mini research dan screening, para investor dapat melakukan analisis kripto secara teknikal dan juga fundamental. Analisis teknikal yaitu suatu proses analisis dengan melihat dan menganalisis pergerakan historis harga kripto tersebut di masa lampau seperti harga bitcoin yang harus dianalisis. Sedangkan, analisis fundamental yaitu melihat semua informasi finansial dan teknologi di belakangnya.
“Analisis fundamental saham dan kripto berbeda. Di market aset kripto ada beberapa faktor yang bisa dijadikan analisis fundamental suatu aset kripto. Faktor yang pertama yaitu kapitalisasi pasar yang berupa nilai atau harga aset kripto yang dihitung dari jumlah keseluruhan aset yang beredar. Kapitalisasi pasar tentu merupakan indikator penting karena menunjukkan ketertarikan pasar dan pertumbuhan kripto itu sendirinya,” ucapnya.
Yang kedua, ketersediaan suatu aset yang bisa diukur dari supply-nya. Supply berhubungan dengan permintaan dan penawaran. Jika permintaan besar namun penawarannya sedikit akibat proses burn token, maka harganya pun akan semakin tinggi sehingga minat beli terhadap harga aset kripto tersebut pun naik.
Yang ketiga, volume trading-nya yang memperlihatkan seberapa banyak aset kripto dijual ataupun dibeli selama 24 jam. Yang keempat, orang orang yang ada di belakang project tersebut. Yang kelima yaitu potential roadblocks serta keamanan aset tersebut, roadmap dari aset kripto tersebut yang menjelaskan apa yang telah dibuat dan akan dilakukan.
“Serta yang terakhir dengan melihat reputasi kripto tersebut yang ditandai dengan apakah kripto tersebut listing di banyak exchange atau tidak dan melihat kegunaan token tersebut,” jelas Oscar.
Untuk melihat informasi mengenai aset kripto, investor bisa mengunjungi situs website resmi aset kripto tersebut ataupun melihat whitepaper-nya dengan mengakses CoinMarketCap atau CoinGecko. Whitepaper sendiri merupakan suatu laporan yang di dalamnya berisi latar belakang, pendiri projek kripto tersebut, market-nya seperti apa, tujuan pembuatan kripto, rencana ke depannya seperti apa, penggunaan dananya, serta kuantitas kripto tersebut berapa.
Yang ketiga, investor dapat melihat komunitasnya. Investor dapat mengikuti inovasi yang akan dibuat token tersebut dari keaktifannya di sosial media project tersebut serta event yang akan mereka selenggarakan beberapa waktu lalu dan beberapa waktu ke depan. Tidak lupa yang terakhir adalah berita mengenai proyek suatu aset digital, apakah tone-nya cenderung positif atau negatif.
Sebagai informasi tambahan, Indodax adalah startup jual beli aset kripto terbesar dan terpercaya di Indonesia yang memperdagangkan lebih dari 180 aset kripto. Kini, perusahaan ini melayani lebih dari 5 juta member. Deposit bisa dimulai dari harga 10 ribu Rupiah. Indodax memiliki counter offline yang bisa dipakai oleh para member untuk berkonsultasi yang berada di pusat perkantoran Sudirman, Jakarta Selatan dan Sunset Road di Bali.
Indodax resmi terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) per 29 Januari 2020 lalu. Indodax sebagai perusahaan start-up berbasis Blockchain resmi terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) per 29 Januari 2020 lalu. (*)
Editor: Muhamad Taslim Dalma