Ini Cerita Dibalik Buku Membaca Indonesia dari Bumi Anoa

Ini Cerita Dibalik Buku Membaca Indonesia dari Bumi Anoa
FOTO BERSAMA : Andi Syahrir (kiri), Penulis buku "Membaca Indonesia dari Bumi Anoa" sekaligus pemerhati sosial di Sulawesi Tenggara (Sultra) saat berfoto bersama Direktur Utama (Dirut) ZonaSultra.com, Rustam (kanan). di Kantor Zonasultra.com, Senin (10/4/2017). Buku ini menceritakan bagaimana peristiwa kecil yang ada di sekitar masyarakat sesungguhnya memiliki nilai-nilai yang sangat bermakna. (Sitti Nurmalasari/ZONASULTRA.COM )
Ini Cerita Dibalik Buku Membaca Indonesia dari Bumi Anoa
FOTO BERSAMA : Andi Syahrir (kiri), Penulis buku “Membaca Indonesia dari Bumi Anoa” sekaligus pemerhati sosial di Sulawesi Tenggara (Sultra) saat berfoto bersama Direktur Utama (Dirut) Zonasultra.com, Rustam (kanan). di Kantor Zonasultra.com, Senin (10/4/2017). (Sitti Nurmalasari/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Buku “Membaca Indonesia dari Bumi Anoa” karya dari Andi Syahrir, penulis sekaligus pemerhati sosial di Sulawesi Tenggara (Sultra) ingin menceritakan bagaimana peristiwa kecil yang ada di sekitar masyarakat sesungguhnya memiliki nilai-nilai yang sangat bermakna.

Menurutnya, untuk memberikan manfaat yang besar tidak harus dengan peritiwa yang besar pula, tetapi melalui peristiwa yang kecil pun seseorang bisa mengambil nilai-nilai yang ada di dalamnya.

“Pilihannya adalah apakah nilai-nilai atau peristiwa itu dibiarkan berlalu ataukah kita bisa mengambil hikmah dari peristiwa kecil tersebut,” kata Andi Syahrir saat diwawancarai di Kantor Zonasultra.com, Senin (10/4/2017).

Syahrir bercerita, buku ini awalnya adalah kumpulan dari tulisannya mulai 2015 hingga 2016 yang telah dipublikasi di berbagai media massa. Namun, ada pula tulisan sebelum 2015 dan 2017 yang turut masuk dalam buku. Tulisan-tulisan itu, kemudian ia lempar ke media sosial dan mendapatkan respon dari pembaca.

“Ternyata, banyak yang antusias menanggapi tulisan tersebut. Dan tulisan itu sudah ada fansnya tersendiri,” ujarnya.

Berangkat dari hal tersebut, Syahrir berpikir untuk mengumpulkan semua tulisan tersebut menjadi sebuah buku. Ia kemudian mengompilasi semua tulisan yang terdiri dari 130 sampai 140 judul tulisan. Namun, tulisan yang dituangkan dalam buku Bumi Anoa terdiri dari 82 judul yang terbagi menjadi sembilan bagian. Dengan tema tentang sosial, budaya, politik, dan kehidupan keluarga di Sultra.

Selain itu, kenapa tulisan tersebut ia tuangkan dalam bentuk esai? Karena esai itu adalah sesuatu yang rumit. Dan orang-orang malas untuk membaca esai, tetapi yang berbeda dari buku ini adalah esai disajikan secara ringan, singkat dan dikemas dalam bahasa yang sederhana. Sehingga memudahkan orang untuk membacanya. Ketika orang membaca perjudulnya, mereka dapat langsung menangkap pesan yang ingin penulis sampaikan.

Di sisi lain, karakter pembaca saat ini tidak ada yang meluangkan waktu untuk membaca lebih dari 30 menit. Inilah yang coba diisi dalam buku ini, membuat tulisan yang setiap selesai dibaca akan mendapatkan pesan. Jadi tidak harus menuntaskan satu buku untuk mendapatkan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis.

Melalui buku ini, Syahrir ingin menyampaikan pesan tentang kasih sayang, edukasi terhadap anak, kondisi kebangsaan (korupsi dan hukum) serta landmark Sultra. Kata dia, buku ini memotret keseharian kehidupan masyarakat Sultra, yang sesungguhnya adalah potret ke-Indonesia-an masyarakat. Itulah yang mencetuskan judul buku ini “Membaca Indonesia dari Bumi Anoa”.

“Jadi, kehidupan masyarakat Sultra itu sesungguhnya kehidupan orang Indonesia. Ketika kita melihat orang Sultra yang majemuk ini, kita juga bisa melihat Indonesia di situ. Inilah salah satu kepingan dari Indonesia,” jelas dia.

Syahrir berharap karyanya bisa menginspirasi orang. Setelah membaca buku ini mereka bisa mencermati hal-hal kecil di sekitar mereka yang sempat terlewatkan.

Pimpinan Zonasultra.com Rustam menambahkan sebagai media yang mempublikasi tulisan Andi Syahrir, pihaknya berharap buku ini dapat menginspirasi penulis lokal untuk turut mempublikasikan tulisan mereka.

Dengan adanya buku ini, wawasan masyarakat tentang Sultra dalam kehidupan sehari-hari mulai dari budaya, politik, ekonomi, dan keluarga hampir mewakili kehidupan masyarakat sehari-hari. Kata dia, ini sangat bermanfaat untuk masyarakat, khususnya masyarakat di luar Sultra yang belum mengetahui persis seperti apa Sultra itu. (B)

 

Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor : Jumriati