ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Hingga saat ini, sejumlah wilayah di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) masih tergenang banjir akibat luapan air dari sungai Konaweeha dan Lahumbuti. Hal ini juga diperparah dengan intensitas hujan yang tinggi menjadi penyebab utama banjir, yang melanda pemukiman warga di Konawe.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe menyebutkan daerah- daerah yang terkena banjir, di antaranya Kecamatan Sampara, Pondidaha, Bondoala, Kapoiala, Anggaberi, Anggotoa, Wawotobi, Tongauna, Lambuya dan Puriala.
“Untuk satu Kecamatan ada yang hanya satu Desa yang terendam ada juga beberapa Desa, seperti di Kecamatan Pondidaha yang banjir itu Desa Laloika dengan 54 Kepala Keluarga (KK), Wonua Monapa 36 KK, Ambulano 76 KK, dan Sulemdandara 37 KK. Di Kecamatan Anggotoa, ada 3 Desa yang terendam diantaranya Desa Analahumbuti 85 KK, Anaosu 43 KK dan Korumba 29 KK,” papar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD, Dedet Ilnari Yusta.
(Baca Juga : Banjir Konawe, Ratusan Hektar Sawah Gagal Panen)
Selanjutnya, di Kecamatan Lambuya Desa Waworaha sebanyak 47 KK, Kecamatan Anggaberi Desa Wunduongohi 56 KK, Desa Lerehoma 13 KK, dan di Kecamatan Puriala Desa Wonua Morome 35 KK. Dari sejumlah rumah yang terendam rata-rata rumah tersebut berada di pinggiran sungai Konaweeha dan Lahumbuti yang diakibatkan meluapnya dua sungai tersebut.
“Masih ada beberapa Desa yang kebanjiran belum terdata, karena saat ini kami masih terus melakukan pemantauan di sejumlah lokasi banjir,” terangnya.
Dikatakannya, selain rumah yang terendam lahan pertanian juga ikut terendam, serta beberapa ruas jalan terendam. Namun, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pendataan terhadap jumlah pasti warga yang terkena banjir dengan ketinggian air yang bervariasi itu. Dengan adanya, peristiwa banjir yang melanda Konawe membuat BPBD menetapkan siaga satu, sehingga dengan status siaga satu setidaknya warga bisa lebih meningkatkan kewaspadaan mengingat hujan masih terus terjadi serta volume air di Sungai Konaweeha dan Lahumbuti masih meningkat.
“Selain melakukan pendataan daerah banjir, kita juga telah menyalurkan logistik kepada korban seperti beras, ikan kaleng, mie instan, minyak goreng dan air minel. Dan logistik ini kita serahkan kepada pemerintah Desa, dan selanjutnya akan diberikan kepada warganya. Dan mengenai kerugian material, belum bisa dipastikan berapa karena kita masih melakukan pendataan,” tuturnya (A)