Ini Hasil RUPS Bank Sultra Tahun Buku 2016

225
Ini Hasil RUPS Bank Sultra Tahun Buku 2016
Ini Hasil RUPS Bank Sultra Tahun Buku 2016
BANK SULTRA – Direktur Pemasaran Bank Sultra, Depid (ujung kanan) didampingi Kepala Divisi Corporate Secretary Bank Sultra, Muhammad Suyuti (tengah) bersama Humas Bank Sultra Waode Nurhuma (ujung kiri) saat menggelar konferensi pers hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Kamis (9/3/2017) di Aula Rapat Bank Sultra. (ILHAM SURAHMIN/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Bank Sultra resmi menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) pada Rabu (8/3/2016) kemarin di Aula Rapat Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra).

Direktur Pemasaran Bank Sultra Depid mengatakan dari pelaksanaan RUPS bersama Gubernur Nur Alam dan 17 kepala daerah kabupaten/kota se-Sultra, pihaknya telah melaporkan hasil petanggungjawaban kinerja Bank Sultra di tahun buku 2016.

“RUPS ini dilaksanakan sebagai forum pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi atas pengurusan dan pengawasan terhadap PT. Bank Pembangunan Daerah Sultra dalam suatu periode tahun buku,” ungkap Depid saat menggelar konferensi pers di Aula Rapat Bank Sultra, Kamis (9/3/2017).

BACA JUGA :  Realisasi Belanja Negara di Sultra Tahun 2023 Sebesar Rp29 Triliun

Secara umum, trend positif kinerja Bank Sultra mengalami peningkatan pada tahun buku 2016 dibandingkan kinerja tahun 2015. Dengan kondisi kinerja sebagai berikut:

1. Total aset Bank Sultra meningkat Rp.1,07 triliun atau 23 persen dari posisi tahun 2015 sebesar Rp. 4,5 triliun menjadi Rp. 5,6 triliun.

2. Ekpansi kredit meningkat Rp. 414 miliar atau 13 persen dari posisi tahun 2015 Rp. 3,2 triliun menjadi Rp. 3,7 triliun.

3. Dana pihak ketiga meningkat Rp. 306 miliar atau 9 persen dari posisi tahun 2015 Rp. 3,4 triliun menjadi Rp. 3,7 triliun.

4. Laba bersih setelah pajak pun meningkat Rp. 37 miliar atau 29 persen dari posisi tahun 2015 Rp 127 miliar menjadi Rp. 164 miliar.

BACA JUGA :  7 Keunggulan MacBook Air yang Membuatnya Jadi Pilihan Utama

Dari hasil di atas, peningkatan dana pihak ketiga terlihat lebih rendah ketimbang peningkatan dana lainnya. Hal tersebut disebabkan karena adanya kelesuan ekonomi Indonesia pada tahun 2014 saat dikeluarkan kebijakan Undang-Undang Minerba yang melarang ekspor hasil tambang ke luar negeri.

“Kita tahu bahwa sektor pertambangan menjadi adalan Sultra dalam meningkatkan perekonomian di Bumi Anoa ini,” terangnya.

Dengan begitu secara otomatis akan berimbas pada kredit produktif karena pengusaha yang melakukan kegiatan perekonomian di kawasan pertambangan dengan modal melalui kredit Bank Sultra memilih untuk tutup ketimbang bertahan dengan resiko mengalami kerugian.

Baca Juga : Gempita Gandeng Bank Sultra Modali Petani Jagung

Kendati demikian, Bank Sultra ditahun 2017 optimis akan terus mengalami peningkatan yang siginifikan karena dalam rapat RUPS tersebut seluruh kepala daerah memberikan komitmen untuk terus meningkatkan saham di Bank Sultra melalui sinergitas terhadap seluruh program pemerintah. (A)

 

Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini