ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Karya Kesehatan Kendari, Sulawesi Tenggara menggelar wisuda angkatan III tahun 2018 di salah satu hotel di kota Kendari, Selasa (6/11/2018).
Wisuda itu digelar melalui rapat senat terbuka STIKES Karya Kesehatan Kendari dan digabungkan dengan wisda untuk mahasiswa Akademi Keperawatan (Akper) PPNI.
Dari total 179 wisudawan/wisudawati yang menjalani yudisium hari ini, 128 diantaranya merupakan peserta didik STIKES Karya Kesehatan. Sedangkan 51 orang lainnya adalah lulusan Akper PPNI Kendari.
Kegaitan itu menjadi moment membanggakan bagi sejumlah mahasiswa yang menraih predikat sebagai wisudawan dan wisudawati terbaik.
Wisudawan-wisudawati program studi strata satu (S1) keperawatan STIKES Karya Kesehatan Kendari diantaranya adalah Inggit Widya Ninggrum dengan perolehan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.83. Kemudian, predikat pujian diraih Rosmina yang meraih IPK 3,67 dan Nurhayati IPK 3.67 serta Masryanti untuk predikat memuaskan dengan nilai IPK 2.92.
Berita Terkait : Jadi Wisudawati Terbaik STIKES Kendari, Ini Tips Inggit Widya Ninggrum
Sementara wisudawan program studi SI Gizi STIKES Karya Kesehatan Kendari diantaranya adalah Ewit Sukmaya meraiha predikat sangat memuaskan dengan IPK 3,30 dan Indri Apriyani dengan IPK 3,30 serta Fira Rizka, IPK 3,23. Sementara predikat memuaskan diraih oleh Wa ode Indrawati dengan perolehan IPK 2,99.
Lulusan terbaik program Diploma III keperawatan angkatan XV Akper PPNI Kendari adalah Dyah Saraswati dengan IPK 3,69, Luh Budi Astrini IPK 3,67, Iful Irdiansyah IPK 3,64 serta Yohanes Banggur IPK 3,56.
Direktur Akper PPNI Kendari Risnawati mengatakan, lulusan ini merupakan bentuk tanggung jawab Universitas Halu Oleo kepada bangsa dan negara Republik Indonesia, dan sekaligus merupakan wujud karya utama STIKES Karya Kesehatan Kendari dan Akper PPNI Kendari dalam menyelenggarakan kegiatan di bidang pendidikan
Namun demikian, gelar yang disandang bukan berarti kita berhenti untuk belajar dan berkarya, tetapi ini hanya sebagai dasar untuk mengkaji ilmu pengetahuan yang sangat kompleks sesuai dengan bidang keahlian masing-masing karena belajar itu berlangsung seumur hidup,” katanya. (C/M1)
Editor: Abdul Saban
