ZONASULTRA.COM, KENDARI – Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka periode 2018-2023, Budi Waseso (Buwas) secara tegas membantah adanya dugaan intervensi oknum intelijen dalam proses pemilihan Ketua Kwarnas, Jumat (28/9/2018).
Buwas yang ditemui awak media, usai ditetapkan sebagai Ketua Kwarnas yang baru mengaku jika tidak ada intervensi dari pihak mana pun dalam proses pemilihan yang berlangsung dengan cara voting itu.
“Saya malah tidak tau itu yah, tapi saya kira begini buktinya tadi jalannya fair yah. Jadi kalau untuk membuktikan ada intervensi atau tidak, tadi jalannya terbuka semua bisa menyampaikan pendapat. Jadi nda ada itu intervensi atau pun intimidasi,” jelasnya.
Buwas mengaku, jika seluruh Kwarda se-Indonesia secara fair memilih calon Ketua Kwarnas. Ia juga membantah adanya dugaan intervensi dari oknum intelijen.kepada sejumlah Ketua Kwarda untuk memilih salah satu calon tertentu.
“Sekali lagi tidak ada yah kata-kata itu, teman-teman, rekan-rekan semua. Tolong luruskan itu, tidak ada kita fair, tadi kita sudah berusaha musyawarah clear kita putuskan untuk voting,” tegasnya.
Berita Terkait : Diduga Ada “Bau Intelijen” dalam Pemilihan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka
Meski menjabat sebagai Direktur Perum Bulog, namun mantan Kepala BNN RI ini mengaku tidak masalah. Menurutnya, justru hal itu sangat berdampak baik untuk kemajuan Bulog. Di mana nantinya, Gerakan Pramuka dapat menjadi agen-agen pendistribusian serta menjadi agen swasembada pangan dan ketahanan pangan.
“Nah ini kalau ada tanya ini saya pasti jawab, karena saya dari kecil ini Pramuka sampai saat ini dan saya Polri, saya jadi pembina pramuka. Saka Bhayangkara itu konsepnya semua Perwira Polri itu pembina pramuka,” tutupnya.
Sebelumnya, agenda pemilihan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka periode 2018-2023 berlangsung ketat. Pleno penetapan calon Ketua Kwarnas serta penyampaian visi misi calon ketua bahkan tertutup untuk awak media.
Sejumlah awak media baik nasional maupun lokal tidak dapat masuk ke dalam ruang rapat pemilihan Ketua Kwarnas. Beberapa panitia yang berjaga di depan pintu masuk pun tidak memperbolehkan media untuk mengambil gambar dari balik pintu.
Berita Terkait : Budi Waseso Pimpin Kwarnas Gerakan Pramuka Periode 2018-2023
Ketua Panitia Munas Gerakan Pramuka, Kodrat Pramudjo pun mengungkapkan keheranannya. Ia mengaku, jika baru kali ini Munas berlangsung sangat ketat.
“Terus terang saja saya sebagai ketua juga turut merasa itu, saya pernah menjadi ketua panitia munas tiga kali. Dan saat ini yang paling ketat, karena ada tekanan-tekanan terus terang saja,” bebernya.
Menurut Kodrat, tekanan tersebut muncul dari sejumlah oknum intelijen yang mencoba mengintervensi jalannya pemilihan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka 2018. Ia menyebutkan, jika sejumlah Ketua Kwarda dipaksa untuk mendukung calon tertentu dalam pemilihan Ketua Kwarnas.
“Mudah-mudahan tidak benar, tapi itulah yang terjadi. Secara sikolois para Ketua Kwarda ini merasa tertekan, karena merasa tidak nyaman padahal ini kan sebenarnya musyawarah mufakat sebenarnya,” ucapnya.
“Ia ini baru pertama kali, dan mudah-mudahan nanti tidak seperti ini. Nanti kita sebentar coba minta agar teman teman media bisa masuk, karena terus terang saja ini banyak intel-intel yang masuk,” sambungnya. (B)